Page 79 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 79
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
Tabel 4. Hasil Analisis Principal Component
No Variabel PC 1 PC 2
1 Panjang Maxila -0,057 -0,048
2 Panjang Leher -0,090 0,442
3 Panjang Badan 0,060 0,296
4 Panjang Dada 0,346 0,089
5 Lingkar Dada 0,671 -0,178
6 Panjang Tarsometatarsus 0,033 0,073
7 Lingkar Tarsometatarsus 0,024 0,003
8 Panjang Tibia 0,192 -0,071
9 Panjang Femur 0,015 0,067
10 Panjang Sayap -0,060 0,768
11 Panjang Jari ke-3 0,032 0,089
12 Lebar Kalung 0,047 -0,250
13 Bobot Badan 0,116 0,002
Peta Pengelompokan Itik Magelang berdasarkan Bobot Badan
Daerah penyebaran itik (Ilustrasi 1) adalah flok A dan flok B berada di daerah kiri axis
Y dan di daerah atas axis X, itik flok C berada di daerah kiri axis Y dan di daerah bawah axis
X, itik flok D dan F berada di daerah kanan axis Y dan di daerah atas axis X, dan itik flok E
berada di daerah kanan axix Y dan di daerah bawah axis X. Flok F memiliki ukuran tubuh
terbesar sedangkan bentuk tubuh terbesar yaitu flok D. Yakubu et al. (2011), Kurnianto et al.
(2013) dan Iriangingsih (2015) menyatakan bahwa pada ternak ruminansia PC1 merupakan
ukuran tubuh dan PC2 merupakan bentuk tubuh.
Ilustrasi 1 menunjukkan bahwa sekelompok ternak yang cenderung berhimpitan yaitu
antara itik flok A berhimpitan dengan itik flok B dan itik flok D berhimpitan dengan itik flok
F. Brahmantyo et al. (2003) menyatakan bahwa kelompok ternak yang memiliki hubungan
genetik yang cukup dekat, akan terlihat berhimpitan pada peta persebaran.
Ilustrasi 1. Peta Pengelompokan Itik Magelang Berdasarkan Flok
Tingkat Kesalahan Pengelompokan antar Flok
Hasil analisis diskriminan (Tabel 4) dapat digunakan sebagai penduga adanya tingkat
kesalahan (errorness level) pada pengelompokan itik Magelang. Tingkat kesamaan ukuran-
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 68