Page 75 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 75

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

                 KARAKTERISTIK MORFOMETRIK ITIK MAGELANG GENERASI KEDUA DI
                 BALAI PEMBIBITAN DAN BUDIDAYA TERNAK NON RUMINANSIA SATUAN
                                              KERJA ITIK BANYUBIRU

                                                                                    3
                                                                2
                                                       1
                                     Dwika Setiya Budi , Sutopo  dan Edy Kurnianto

                            2,3 Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang
                               Kampus drh. R.Soejono Koesoemowardojo, Tembalang, Semarang
                                                     Kode Pos 50275

                            Korespondensi Penulis: Dwika Setiya Budi, budidwikasetiya@gmail.com


                                                         Abstrak

               Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengkarakterisasi  ukuran-ukuran  tubuh  itik  Magelang  berdasarkan
               kelompok  bobot  badan,  periode  pengukuran  dan  jenis  kelamin.  Penelitian  dilaksanakan  di  Balai
               Pembibitan  dan  Budidaya  Ternak  Non  Ruminansia  Satuan  Kerja  Itik  Banyubiru.  Materi  yang
               digunakan  adalah  itik  Magelang  generasi  kedua  sebanyak  54  ekor  (48  betina  dan  6  jantan)  yang
               berumur 6 bulan. Itik Magelang dibagi dalam 6 kelompok berdasarkan bobot badan (flok). Setiap flok
               terdiri dari 8 betina dan satu pejantan. Metode yang digunakan adalah observasional yaitu pengukuran
               langsung  pada  materi  penelitian.  Variabel  ukuran  tubuh  yang  diamati  meliputi  panjang  maxilla,
               panjang  leher,  panjang  badan,  panjang  dada,  lingkar  dada,  panjang  tarsometatarsus,  lingkar
               tarsometatarsus, panjang tibia, panjang  femur, panjang sayap, panjang jari ke-3, lebar kalung dan
               bobot badan. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali pada saat itik berumur sekitar 6, 9 dan 12 bulan.
               Data  yang  diperoleh  dianalisis  menggunakan  univariate  dan  multivariate  dengan  bantuan  software
               Statistical  Analysis  System  9.1  (SAS,  1990).  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  periode
               pengukuran,  bobot  badan, dan jenis  kelamin  yang  berbeda  menunjukkan  perbedaan  nyata  (P<0,05)
               pada beberapa variabel yang diamati. Panjang dada dan lingkar dada dapat dijadikan pembeda antar
               kelompok itik Magelang.

               Kata Kunci : ukuran tubuh, bobot badan, itik Magelang, flok


               1.  Pendahuluan
                      Itik lokal Indonesia merupakan keturunan itik Indian Runner yang produktif sebagai
               itik  petelur  (Suryana,  2013).  Itik  lokal  Indonesia  memiliki  berbagai  macam  bangsa  yang
               sudah dibudidayakan secara luas, seperti itik Alabio, itik Bali, itik Cihateub, itik Tegal, itik
               Magelang, itik Pengging dan lain sebagainya. Di Jawa Tengah memiliki 2 itik unggulan yaitu
               itik Tegal dan itik Magelang (Muliani, 2014).
                       Itik  Megelang  merupakan  salah  satu  unggas  lokal  yang  dikembangkan  di  daerah
               Magelang,  Ambarawa,  Temanggung  dan  sekitarnya.  Itik  Magelang  berpotensi  sebagai
               penghasil  telur.  Itik  Magelang  mampu  menghasilkan  telur  sebanyak  170  butir/ekor/tahun
               (Suharno  dan  Setiawan,  2012).  Itik  Megelang  memiliki  ciri  khas  memiliki  bulu  berwarna
               putih yang melingkar di leher.
                      Karakteristik morfometrik setiap individu ternak memiliki ukuran dan bentuk berbeda-
               beda. Karakteristik fenotipe terbentuk disebabkan oleh seleksi dalam kurun waktu yang lama.
               Ukuran fenotipe dapat digunakan untuk penduga pembeda morfologi tubuh itik (Brahmantiyo
               et al., 2003). Ukuran-ukuran tubuh itik yang dapat diukur yaitu panjang paruh, panjang leher,
               panjang badan, lingkar dada, panjang dada, panjang sayap, panjang maxilla, panjang femur,
               panjang  tibia,  panjang  tarsometatarsus,  lingkar  tarsometatarsus,  panjang  jari  ketiga
               (Matitaputty  dan  Suryana,  2014).  Morfometrik  digunakan  untuk  mengetahui  ukuran  dan


                                “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     64
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80