Page 70 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 70

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

                      Pemupukan merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan produksi padi, tetapi
               banyak  petani  yang  kurang  tepat  dalam  menerapkan  pemupukan.Pemupukan  berimbang
               adalah pemberian pupuk kedalam tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang
               dan  optimum  dalam  tanah  untuk  meningkatkan  produksi  dan  mutu  hasil  pertanian  secara
               efisien, melestarikan kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan.
                      Terdapat  16  unsur  hara  yang  dibutuhkan  oleh  tanaman  yang  disebut  unsur  hara
               esensial, tetapi terdapat 3 unsur hara yang sangat penting bagi pertumbuhan yaitu N, P dan K
               yang selanjutnya disebut sebagai untur hara makro.  Oleh karena itu ketersediaan pupuk pada
               tingkat  petani  sangat  dibutuhkan  sesuai  dengan  prinsip  5  tepat  yaitu  tepat  tempat,  jumlah,
               jenis, waktu dan harga. (Setyorini et, al.2005)
                      Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk kedalam tanah untuk mencapai status
               semua hara esensial seimbang dan optimum dalam tanah untuk meningkatkan produksi dan
               mutu  hasil  pertanian  secara  efisien,  melestarikan  kesuburan  tanah  serta  menghindari
               pencemaran lingkungan. Jenis hara dalam tanah yang sudah mencapai optimum tidak perlu
               ditambahkan lagi.
                      Terdapat  beberapa  rekomendasi  pemupukan  diantaranya  adalah  yang  pertama
               rekomendasi berdasarkan Permentan 40 tahun 2007 yang berpedoman pada peta status hara P
               dan  K  skala  1:250.000  pada  masing-masing  kecamatan  seluruh  Indonesia.  Kedua  adalah
               rekomendasi  berdasarkan  PHSL  atau  pemupukan  hara  spesifik  lokasi,  rekomendasi  ini
               berbasis  pada  website  sehingga  kapan  saja  dapat  diakses  langsung  oleh  pengguna.  Ketiga
               adalah PUTS atau perangkat uji tanah sawah, rekomendsi ini merupakan alat uji berdasarkan
               analisis  hara  secara  langsung  dengan  cara  yang  lebih  sederhana  daripada  analisis
               laboratorium.


               3.  Metode Penelitian

               Lokasi dan Waktu
                      Lokasi  percobaan  yaitu  di  kecamatan  Krian,  kabupaten  Sidoarjo.Waktu  paksanaan
               adalah  pada  bulan  September  2016  –  Januari  2017.  Lokasi  penelitian    merupakan    areal
               persawahan    padi    intensif  dengan    irigasi    teknis.  Kajian  dilakukan  dengan  sistem  tanam
               merupakan  petak  utama,  dan  pemupukan  sebagai  anak  petak,  serta  perlakuan  di  ulang
               sebanyak 3 kali.
                      Pada  petakuan utama yaitu perbedaan sistem tanam, petak A adalah jarwo 2:1, petak
               B  adalah  tegel  dan  petak  C  adalah  jarwo  4:1.  Sebagai  faktor  pertama  diberikan  4  cara
               pemupukan P1 pemupukan cara eksisting petani; P2 pemupukan cara PHSL; P3 pemupukan
               cara PUTS; dan P4 pemupukan cara KATAM.

               Tabel 1. Perlakuan Penelitian
                 Perlakuan                               Pemupukan (Kg/Ha)
                Sist tanam      Eksisting           PHSL                 PUTS                KATAM
                             NPK       Urea     NPK      Urea    NPK      Urea     KCl     NPK     Urea
                 Jarwo 2:1    200       300      150     175      200     250      50      250      175
                   Tegel      200       300      150     175      200     250      50      250      175
                 Jarwo 4:1    200       300      150     175      200     250      50      250      175


               Variabel Pengamatan dan Pengukurannya
                      Pengambilan  contoh  tanah  dan  sifat  kimia  dilakukan  sebagai  pengamatan awal.
               Sampel komposit  diambil  dari  lapisan  olah yaitu (0-30 cm) lalu di uji unsur N, P, K dan pH
               di laboratorium uji tanah BPTP Balitbangtan Jatim.


                                “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     59
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75