Page 68 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 68

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

                   PENGARUH BEBERAPA SISTEM TANAM  DAN PEMUPUKAN TERHADAP
                         HASIL PADI DI KECAMATAN KRIAN, KABUPATEN SIDOARJO

                              Lilia Fauziah, Ardiansyah, Ajun Prayitno dan Ratih Kusumasari

                                      Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
                                            Jl. Raya Karangploso KM.4, Malang.

                                 Korespondensi Penulis: Lilia Fauziah, liliafauziah@gmail.com


                                                         Abstrak

               Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa sistem tanam dan pemupukan
               terhadap hasil padi di kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo pada musim hujan tahun 2016-2017. Pada
               tahun  2015  salah  satu  program  Kementerian  Pertanian  adalah  mewujudkan  kedaulatan  pangan
               nasional yang akan dicapai dalam tiga tahun kedepan (2017). Demi untuk  mewujudkan kedaulatan
               pangan  tersebut,  Kementerian  Pertanian  melalui  program  upaya  khusus  peningkatan  produksi  padi,
               jagung  dan  kedelai  (UPSUS  PJK).  Salah  satu  upaya  yang  dilakukan  oleh  Balitbantan  Kementerian
               Pertanian  adalah  dengan  menciptakan  teknologi  guna  meningkatkan  produksi  padi,  jagung  dan
               kedelai.  Beberapa  teknologi  yang  Balitbangtan  adalah  teknologi  varietas  unggul,  budidaya  yang
               efisien baik dari sistem tanamnya maupun dari pemupukan, pengendalian hama dan peyakit, panen
               dan  pasca  panennya.  Percobaan  dilakukan  pada  bulan  september  2016  –  januari  2017,  di  desa
               Jerebeng, kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Perlakukan adalah dengan membandingkan 3 sistem
               tanam yang terdiri dari tegel, jarwo 2:1 dan jarwo 4:1, serta membandingkan pemupukan berdasarkan
               4 rekomendasi eksisting petani, PHSL, PUTS dan KATAM. Rancangan penelitian adalah rancangan
               acak  kelompok  dengan  2  faktor  yaitu  sistem  tanam  dan  rekomendasi  pemupukan,  serta  diulang
               sebanyak 3 kali. Hasil pengkajian pada fase vegetatif didapatkan bahwa tinggi tanaman dan jumlah
               anakan usia 15 HST dan 45 HST berbeda nyata pada sistem tanamnya. Sedangkan pada hasil produksi
               didapatkan nilai berbeda nyata (sig.<0.05) ditunjukkan pada perlakuan sistem tanam secara berturut
               turut tegel (51,33 kw/Ha), jarwo 2:1 (36,82 kw/Ha) dan jarwo 4:1 (31,30 kw/Ha).

               Kata kunci: padi, tegel, jarwo, rekomendasi pemupukan.


               1.  Pendahuluan

                      Pada  tahun  2015  salah  satu  program  Kementerian  Pertanian  adalah  mewujudkan
               kedaulatan pangan nasional yang akan dicapai dalam tiga tahun kedepan (2017). Demi untuk
               mewujudkan  kedaulatan  pangan  tersebut,  Kementerian  Pertanian  melalui  program  upaya
               khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (UPSUS PJK). Salah satu upaya yang
               dilakukan  oleh  Balitbantan  Kementerian  Pertanian  adalah  dengan  menciptakan  teknologi
               guna meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Beberapa teknologi yang Balitbangtan
               adalah teknologi varietas unggul, budidaya yang efisien baik dari sistem tanamnya maupun
               dari pemupukan, pengendalian hama dan peyakit, panen dan pasca panennya.
                      Menurut Kamandalu et al., 2016 dalam Yuniastuti et al., 2016 bahwa penanaman yang
               baik harus menggunakan larikan secara secara teratur dengan sistem tegel atau jajar legowo
               untuk memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan, pemupukan, pengendalian OPT. Selain
               memudahkan  pemeliharaan  kondisi  tersebut  juga  membuat  tanaman  memperoleh  sinar
               matahari yang cukup dan makanan secara merata.
                      Pemupukan  merupakan  komponen  yang  sangat  penting  dalam  pertanian,  karena
               pemupukan  merupakan  salah  satu  komponen  yang  dapat  meningkatkan  hasil  yang  sangat
               nyata,  terutama  untuk  tanaman  padi.    Tetapi  pada  dewasa  ini,  petani  cenderung  berfikiran


                                “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     57
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73