Page 117 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 117

3.  Kelinci:  Teknik produksi

               Aris Triono Syahputra, Sukendra Mahalaya, Atlyan Kesra Ellen, Luther Kossay, Alberth Soplanit, Nakeus Muiid, Isman, dan Collin Cargill


               Rahasia sukses berternak kelinci

               Rahasia sukses berternak kelinci, yaitu dengan menerapkan tiga faktor pengelolaan utama (Lihat Gambar 3.1)
               sebagai berikut:
                  Memilih bibit terbaik.
                  Membangunkan kandang yang layak dan bersih.
                  Memberikan pakan berkualitas dengan nutrisi seimbang.




                                Pakan                  Kandang





                                            Bibit
               Gambar 3.1.  Tiga faktor pengelolaan utama dalam berternak kelinci

               Segitiga yang sempurna dengan ketiga sisi tertutup rapi mencerminkan sukses beternak kelinci, yaitu dengan
               memilih  bibit  terbaik,  membangunkan  kandang  yang  layak  dan  bersih,  serta  selalu  menyediakan  pakan
               berkualitas dengan nutrisi seimbang sesuai kebutuhan kelinci.  Dengan demikian, kelinci dapat hidup nyaman di
               lingkungan  yang  bersih,  tumbuh  pesat  karena  kenyang  dengan  pakan  berkualitas  bernutrisi  seimbang,  dan
               akhirnya berproduksi dengan baik dan menguntungkan.

               Di Lembah Baliem, Papua dan Pegunungan Arfak, Papua Barat, ternak kelinci tergolong relatip baru.  Oleh karena
               itu, pengetahuan dasar berternak kelinci perlu disusun dan disampaikan kepada masyarakat setempat yang ingin
               menjadi peternak kelinci yang sukses.

               3.1.     Pemilihan bibit

               Saat ini, terdapat banyak penangkar yang menyediakan bibit kelinci berkualitas dengan harga relatip murah.
               Secara umum, bibit kelinci yang dijual para penangkar memiliki silsilah atau asal-usul yang lebih jelas.  Jika
               membeli bibit dari penangkar, tanyakan hal-hal sebagai berikut:
                  Berat lahir, sapih, dan lepas sapih untuk mengetahui pertumbuhan bobot tubuhnya.  Bibit yang baik
                   memiliki pertumbuhan bobot tubuh yang cepat dan stabil.
                  Riwayat induk melahirkan.  Jika induk melahirkan banyak anak, dapat diharapkan bibitnya juga akan
                   melahirkan banyak anak.
                  Secara umum, bibit yang dijual penangkar terjaga baik kesehatannya.  Meskipun demikian, tidak ada
                   salahnya jika kita bisa mengetahui riwayat kesehatannya.

               Di Lembah Baliem, Papua dan Pegunungan Arfak, Papua Barat, penangkar bibit kelinci berkualitas tidak tersedia.
               Masyarakat umumnya membeli bibit dari peternak kelinci lokal, atau dari pasar, dengan riwayat asal-usul kelinci
               yang kurang jelas.  Jika terpaksa harus membeli bibit kelinci semacam ini, maka bentuk luar atau fisik kelinci
               perlu diamati dengan seksama, yaitu dengan ciri-ciri sebagai berikut:
                  Badan besar, nampak kuat dan sehat.
                  Mata terang dan bersinar.
                  Bentuk telinga normal.
                  Bulu kulit merata dan lembut.
                  Keempat nampak kokoh dan lurus, dengan kedua kaki belakang merapat pada tubuhnya.
                  Kelinci betina calon indukan harus memiliki tulang pinggang lebar, dengan jumlah puting susu minimal 10
                   – 12 buah.

                                                                                                      111
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121