Page 31 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 31
Pendekatan Teori | 11
saat ini belum terbentuk kesamaan persepsi oleh para ahli dalam hal
pendefinisian konsep modal sosial. Untuk lebih memahami konsep
ini dapat dilakukan melalui pengenalan bentuk-bentuk modal sosial
dan elemen dasarnya yang berperan penting dalam kebijakan
pembangunan masyarakat. Purwanto (dalam Bantarso, 2004:179)
mengatakan bahwa social capital dapat berupa organisasi sosial
kemasyarakatan, baik yang bersifat formal maupun informal, yang
dapat menjadi wadah untuk berkumpul dan beraktivitas anggota
masyarakat seperti kelompok pengajian, organisasi arisan,
organisasi pemuda dan lain sebagainya. social capital dapat pula
berbentuk kepercayaan sosial (social trust) di antara anggota
masyarakat, norma-norma yang berlaku di masyarakat secara timbal
balik (norm of reciprocity), jaringan sosial (social network) dan
sebagainya.
Modal sosial yang terbentuk di masyarakat dapat memiliki
bentuk yang beraneka ragam, baik itu berupa organisasi maupun
nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Tetapi bila, dikaitkan
dengan pendapat para ahli yang mempelajari modal sosial, pendapat
dari Purwanto ini mendukung pernyataan bahwa elemen dasar dari
modal sosial adalah jaringan (network), norma (norm) dan
kepercayaan (trust). Untuk memahami modal sosial (social capital),
selain bentuknya, yang juga perlu untuk diperhatikan adalah
komponen dasar dari jens modal sosial ini. Carrier R Leana dan van
Burren (dalam Sunartiningsih, 2004:74) mengatakan bahwa:
Lingkup modal sosial dalam 3 (tiga) komponen utama, yaitu
associability, shared of trust, dan shared of responsibility. Dalam
konteks associability, penekanannya adalah sociability, kemampuan
untuk melakukan interaksi sosial dibarengi dengan kemampuan
memacu aksi kolektif yang memadai dalam usaha-usaha bersama.
Selain itu, dibutuhkan juga shared of trust, kepercayaan timbal-balik
dan juga shared of responsibility tanggung jawab timbal balik dalam
usaha kolektif. Pendapat penulis sendiri mengenai komponen modal
sosial yaitu rasa percaya dan kemampuan untuk menimbang
kerjasama untuk mengatasi segala persoalan yang timbul.
Berdasarkan dari berbagai pendapat di atas, modal sosial yang
berkembang di masyarakat memiliki karakteristik dan bentuk yang
beraneka ragam yang muncul berdasarkan nilai-nilai yang bersifat
kultural. Modal sosial tersebut pada intinya terdiri dari 3 (tiga) poin
penting yaitu kepercayaan (trust), norma yang berlaku reciprocity
(timbal-balik) dan jaringan sosial (social network) yang berkembang
di antara individu yang ada di masyarakat.