Page 70 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 70
Bila dalam proses pembuatan silase suasana kedap udara
tidak 100% maka bagian permukaan silase sering terkontaminasi
dan ditumbuhi oleh bakteri lain yang merugikan seperti bakteri
Clostridium tyrobutyricum yang mampu mengubah asam laktat
menjadi asam butirat (Driehuis dan Giffel 2005).
Maksud pembuatan silase adalah pengawetan hijauan
makanan ternak dengan memperhatikan kehilangan nutisi yang
minimal dan menghindarkan dari perubahan komposisi
kimianya. Kualitas yang baik diperlihatkan melalui beberapa
parameter seperti pH, asarn laktat, warna, tekstur, suhu,
persentase kerusakan dan kandungan nutisi dari silase (Ridwan
dkk., 2005).
Dalam fermentasi pucuk tebu diperlukan penambahan
zat aditif untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan
menurunkan kadar serat kasar pucuk tebu. pucuk tebu hanya
mampu dikonsumsi oleh sapi sebanyak kurang dari 1% dari
bobot hidup (dalam hitungan bahan kering). Oleh karena itu,
limbah perkebunan ini perlu diproses dulu sebelum diberikan
pada ternak, sedangkan untuk optimasi produksi ternak, perlu
suplementasi zat tertentu (Kuswandi., 2007).
Tujuan Pembuatan Silase
Tujuan utama metode pengolahan pakan ini adalah untuk
memperpanjang daya simpan sehingga limbah tanaman jagung
tetap awet dan tidak membusuk untuk jangka waktu yang lama.
Pada awal penggolahan pakan silase dilakukan mengunakan satu
jenis bahan pakan sehingga kita lebih mengenal istilah silase
tunggal. Menurut A. Sofyan & A. Febrisiantosa (2008), Silase
tunggal hanya dapat dimanfaatkan dalam susunan ransum ternak
berkisar 30 – 40%.
58 | P a g e