Page 69 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 69
4.2. Silase Pakan
Teknologi pengolahan pakan secara anaerob dikenal
dengan istilah silase.
Defenisi Silase
Beberapa ahli mendefenisi silase secara berbeda
tergantung ruang lingkup pengamatannya. Ridwan dkk., (2005)
menyatakan bahwa silase adalah pakan dari limbah pertanian
atau dari hijauan makanan ternak yang diawetkan dengan cara
fermentasi anaerob dalam kondisi kadar air tinggi (40-80%)
sehingga hasilnya bisa disimpan tanpa merusak zat makanan/gizi
di dalamnya. Selanjutnya Stefani et al., (2010) menyatakan silase
adalah proses pengawetan hijauan pakan segar dalam kondisi
anaerob dengan pembentukan atau penambahan asam. Asam
yang terbentuk yaitu asam-asam organik antara lain laktat, asetat,
dan butirat sebagai hasil fermentasi karbohidrat terlarut oleh
bakteri sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan derajat
keasaman (pH). Turunnya nilai pH, maka pertumbuhan
mikroorganisme pembusuk akan terhambat.
Silase adalah hijauan makanan ternak (HMT) yang
diawetkan dengan proses ensilasi. Silase merupakan awetan
basah segar yang disimpan dalam silo, sebuah tempat tertutup
rapat dan kedap udara, pada kondisi anaerob (Mugiawati, 2013)
Keunggulan pakan yang dibuat silase adalah pakan awet
(tahan lama), tidak memerlukan proses pengeringan,
meminimalkan kerusakan zat makanan/gizi akibat pemanasan
serta mengandung asam- asam organik yang berfungsi menjaga
keseimbangan populasi mikroorganisme pada rumen (perut) sapi
(Suwitari et al, 2018).
57 | P a g e