Page 29 - BMP Workshop
P. 29
notabene adalah membelajarkan siswa agar mengerti dan paham akan suatu
informasi. Sehingga para ahli pun berbondong-bondong memberikan
terobosan baru guna meningkatkan mutu pendidikan dengan meminimalisir
penggunaan verbalisme. Akhirnya, seorang tokoh bernama Johan Amos
Comenicus telah berhasil memberikan kontribusinya berupa buku
bergambar untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis Sensualium
Pictus (Dunia Tergambar) yang terbit pada tahun 1657. Dengan adanya
buku tersebut, guru selaku pendidik mulai menyadari pentingnya
menggunakan sarana belajar guna memberikan suatu gambaran yang jelas
mengenai informasi.
Berkembangnya alat bantu visual berupa buku, gambar, dan lain
sebagainya membuat peranan media pada waktu itu hanya sebatas sebagai
alat bantu pengajaran saja. Penggunaan media tersebut dimaksudkan untuk
menambah motivasi siswa dan menambah pengalaman konkret baginya.
Memang hal itu akan memberikan sedikit kemajuan dalam upaya
pemberian pengalaman konkret kepada siswa. Saat memberikan gambaran
mengenai bangun ruang misalnya. Guru tidak lagi memberikan penjelasan
secara verbal mengenai pengertian dan sifat-sifatnya semata, melainkan
dengan menampilkan atau menunjukkan obyek bangun ruang tersebut
kepada siswa, sehingga persepsi siswa pada saat itu dapat disatukan ke
arah kebenaran. Namun, para guru lupa akan keberadaan aspek-aspek
penting yang seharusnya dilakukan saat pemilihan media seperti aspek
desain, evaluasi, dan lain sebagainya.
Pada pertengahan abad ke-20 dimana perkembangan teknologi
mengalami kemajuan yang pesat, ditemukanlah teknologi audio yang
selanjutnya akan berpengaruh terhadap alat bantu visual. Alat visual pada
masa ini mulai dilengkapi sistem audio dalam penggunaannya yang dikenal
8