Page 31 - BMP Workshop
P. 31
Di akhir tahun 1950, media yang awalnya hanya berfungsi sebagai
alat bantu pembelajaran mulai mengalami peningkatan peran menjadi alat
penyalur pesan atau informasi. Hal itu terjadi karena pengaruh dari teori
komunikasi terhadap penggunaan alat bantu audiovisual. Namun teori
tersebut hanya berpengaruh terhadap pemilihan media, pengembangan
media dan lain sebagainya, tanpa memperhatikan faktor siswa yang
sejatinya adalah komponen utama dalam pembelajaran.
Hingga akhirnya pada tahun 1960-1965, dengan munculnya teori
tingkah laku atau yang lebih dikenal dengan teori behaviorisme oleh
seorang tokoh bernama BF Skinner, orang-orang mulai memperhatikan
faktor kehadiran siswa tersebut. BF Skinner dalam teori ini berkata bahwa
mendidik adalah sebuah proses mengubah tingkah laku siswa.5
Pengubahan tingkah laku harus ditanamkan pada diri siswa agar menjadi
suatu kebiasaan. Caranya adalah dengan pemberian penguatan
(Reinforcement) atas setiap perubahan tingkah laku siswa secara positif ke
arah tujuan yang diinginkan yaitu berupa pemberitahuan bahwa tingkah
laku tersebut telah benar. Dengan adanya teori tersebut, penciptaan media
yang didasarkan pada tingkah laku siswa pun mulai bermunculan.
Misalnya produk media pembelajaran yang dihasilkan dari berkembangnya
teori tingkah laku dikenal dengan sebutan teaching machine (Mesin
Pembelajaran) dan Programmed Instruction (Pembelajaran Terprogram).
Pada tahun 1965-1970, dunia pendidikan mulai mengenal
pendekatan sistem. Pendekatan sistem merupakan suatu panduan dalam
rangka perencanaan dan penyelenggaraan pengajaran. 6 Munculnya
pendekatan sistem ini sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan pada
umumnya dan media pembelajaran pada khususnya. Dalam dunia
pendidikan, dengan adanya pendekatan sistem, pembelajaran dapat
10