Page 307 - BMP Workshop
P. 307
7. Siswa memiliki pilihan apakah berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran atau hanya mengamatinya di latar belakang
8. Memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri dalam lingkungan yang
serba mandiri dan menilai diri sendiri.
Selain sejumlah keuntungan diatas, penerapan WBL juga memiliki
sejulah kerugian (disadvantages), sebagai berikut (McKimm, Jollie and
Cantillon, 2003; Cook, 2007):
1. Akses ke peralatan komputer yang sesuai dapat menjadi masalah
(problem) bagi siswa, yaitu berupa masalah teknis (technical
problems).
2. Peserta didik merasa frustasi (frustating) jika mereka tidak dapat
mengakses grafik, gambar, dan klip video karena peralatan yang
buruk.
3. Infrastruktur yang diperlukan harus tersedia dan terjangkau. Hal
ini bisa menilnulkan biaya (cost) tambahan.
4. Kualitas dan keakuratan informasi dapat berbedabeda, sehingga
diperlukan panduan dan penunjuk arah. Jika tidak jelas, maka
terjadi Instruksi deindividualisasi (de-individualised instruction).
5. Siswa dapat merasa terisolasi secara sosial (social isolation).
6. Desain instruksional yang buruk (poor instructional design) dapat
membuat WBL menjadi tidak efektif.
Menurut banyak hasil penelitian Pendidikan, transisi dari contoh
konkret ke konsep abstrak, proses abstraksi, adalah langkah yang paling
dibutuhkan dalam belajar matematika. Kesulitan serius ditemukan dalam
memahami dan menggunakan definisi konsep matematika; kebanyakan siswa
membangun model mental mereka sendiri untuk konsep tersebut, yang disebut
286