Page 21 - SIAMA ZUL MAILINA_PDF BAHAN AJAR
P. 21

DINAMIKA POLTIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA


         AWAL KEMERDEKAAN HINGGA MASA REFORMASI



                 Konstelasi  politik  domestik  (dalam  negeri)  Indonesia  sangatlah  besar

          pengaruhnya di dalam politik luar negeri. Di Indonesia, dinamika politik luar

          negeri  Indonesia  dapat  dilihat  dari  beberapa  periode,  pada  masa  awal
          kemerdekaan,  masa  orde  lama,  orde  baru  dan  pasca  reformasi  yang  telah

          melahirkan  beberapa  pemimpin.  Berikut  ini  adalah  dinamika  politik  luar


         negeri yang dapat dilihat periode pemerintahan yang berkuasa pada saat itu.
           I.  Lahirnya Politik Luar Negeri Bebas dan Aktif
















                  Gambar 1.6  Landasan konstitusional politik luar negeri bebas aktif Indonesia
                  Sumber:     https://www.materiedukasi.com/2017/09/landasan-konstitusional-idiil-dan-operasional-
                              serta-tujuan-dan-sasaran-dari-pelaksanaan-politik-luar-negeri-bebas-aktif-indonesia.html

                Menurut Fauziah M. S, dkk (2015), pada saat terbentuk sebagai sebuah

           negara,  pemerintahan  Indonesia  belum  memiliki  landasan  yang  jelas

           mengenai  rumusan  politik  luar  negeri.  Meskipun  demikian,  pada  awal
           kemerdekaan pemerintah Indonesia sudah memiliki landasan operasional yang

           jelas berkaitan dengan pelaksanaan politik luar negeri. Landasan operasional
           tersebut  mempunyai  tiga  tujuan  utama  yaitu  memperoleh  pengakuan

           internasional  atas  kemerdekaan  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia,

           mempertahankan  kemerdekaan  dari  segala  usaha  yang  dilakukan  Belanda
           untuk kembali berkuasa di penyelesaian sengketa Indonesia-Belanda dengan

           bantuan  negara  ketiga  dan  Perserikatan  Bangsa-Bangsa.  Bentuk  politik  luar

           negeri Indonesia disampaikan oleh Moh. Hatta melalui sidang BPKNIP pada
           bulan September 1948. Moh. Hatta menyampaikan pidatonya yang berjudul

           “Mendayung Antara Dua Karang”. Pidato kenegaraan tersebut menunjukkan

           bahwa prinsip-prinsip dasar yang dijadikan pedoman bangsa Indonesia dalam

           melaksanakan politik luar negeri bebas aktif.
                                                                                                             18
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26