Page 17 - SIAMA ZUL MAILINA_PDF BAHAN AJAR
P. 17
Perjanjian yang bersifat khusus yaitu perjanjian yang hanya menimbulkan
akibat hukum kepada yang mengadakan perjanjian.
VI. Tahapan Pembentukan Perjanjian Internasional
Suatu negara perlu untuk mengadakan hubungan internasional. Dalam
hubungan internasional diperlukan upaya kerja sama dalam menentukan
sikap atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bersama. Oleh karena
itu, negara dapat melakukan perjanjian dengan negara lain. Perlu diketahui
bahwa untuk membuat suatu perjanjian harus menempuh tahapan-tahapan
pembuatan perjanjian sesuai hukum perjanjian internasional. Berikut adalah
tahapan-tahapan pembuatan perjanjian internasional.
1. Perundingan
Tahapan pertama dalam membuat perjanjian internasional adalah tahapan
perundingan. Pada tahap ini subjek perjanjian internasional mengadakan
kesepakatan untuk mengadakan perundingan. Tiap-tiap negara menunjuk
organ yang berkompeten untuk menghadiri perundingan.
2. Penandatanganan
Setelah berakhirnya perundingan, para pihak akan menandatangani
protokol yang menyatakan persetujuannya terhadap hasil perundingan.
Akibat dari penandatanganan suatu perjanjian tergantung pada ada tidaknya
persyaratan ratifikasi perjanjian.
Gambar 1.3 Indonesia dan Italia menandatangani kerja sama dalam bidang sektor industri
Sumber: https://kemenperin.go.id/artikel/10650/Penandatanganan-MoU-RI-Italia-
bidang-Pengembangan-Sektor-Industri
14