Page 18 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN KEKUATAN SENJATA
P. 18
Sumber: Gelora Api Revolusi, 1996.
Gambar 5. Brigadier Jenderal A.W.S. Mallaby.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, ternyata pihak Inggris mengingkari janjinya.
Pada malam hari tanggal 26 Oktober 1945, peleton dari Field Security Section di
bawah pimpinan Kapten Shaw, melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok. Mereka
akan membebaskan Kolonel Huiyer—seorang Kolonel Angkatan Laut Belanda—beserta
kawan-kawannya. Tindakan Inggris dilanjutkan pada keesokan harinya dengan
menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Internatio, dan
objek-objekvital lainnya.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, terjadi kontak senjata yang pertama antara pemuda
Indonesia dengan pasukan Inggris. Kontak senjata itu meluas sehingga terjadi
pertempuran pada tanggal 28, 29, dan 30 Oktober 1945. Dalam pertempuran itu,
pasukan Sekutu dapat dipukul mundur, bahkan hampir dapat dihancurkan oleh
pasukan Indonesia. Beberapa objek vital yang telah dikuasai oleh pihak Inggris berhasil
direbut kembali oleh rakyat.
Melihat kenyataan seperti itu, komandan pasukan Sekutu menghubungi Presiden
Sukarno untuk mendamaikan perselisihan antara para pejuang Indonesia dengan
pasukan Sekutu (Inggris) di Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945, Bung Karno,
Bung Hatta, dan Amir Syarifuddin datang ke Surabaya untuk mendamaikan perselisihan
itu. Perdamaian berhasil dicapai dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Salah
satu kesepakatannya adalah untuk menjaga keamanan di Surabaya dan sekitarnya.
17