Page 16 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN KEKUATAN SENJATA
P. 16

Kepala  Daerah  Yogyakarta  yang  dijabat  oleh  Jepang  (Cokan)  harus
                     meninggalkan  kantornya  di  jalan  Malioboro.  Tanggal  5  Oktober  1945,  gedung

                     Cokan  Kantai  berhasil  direbut  dan  kemudian  dijadikan  sebagai  kantor  Komite
                     Nasional  Indonesia  Daerah.  Gedung  Cokan  Kantai  kemudian  dikenal  dengan

                     Gedung Nasional atau Gedung Agung.


                     Satu hari setelah perebutan gedung  Cokan Kantai, para pejuang Yogyakarta ingin

                     melakukan  perebutan  senjata  dan  markas  Osha  Butai  di  Kotabaru.  Rakyat  dan  para
                     pemuda  terus  mengepung  markas  Osha  Butai  di  Kotabaru.  Rakyat  dan  para  pemuda

                     terdiri dari berbagai kesatuan, antara lain TKR, Polisi Istimewa, dan BPU (Barisan
                     Penjagaan Umum) sudah bertekad untuk  menyerbu markas Jepang di Kotabaru.



                     Sekitar pukul 03.00 WIB tanggal 7 Oktober 1945, terjadilah pertempuran antara rakyat,

                     pemuda,  dan  kesatuan  dengan  tentara  Jepang  di  Yogyakarta.  Butaico  Pingit  segera
                     menghubungi  TKR  dan  menyatakan  menyerah,  dengan  jaminan  anak  buahnya  tidak

                     disiksa.  Hal  ini  diterima  baik  oleh  TKR.  Kemudian,  TKR  meminta  agar  Butaico  Pingit
                     dapat mempengaruhi Butaico Kotabaru untuk menyerah. Ternyata Butaico menolak

                     untuk  menyerah.  Akibatnya  serangan  para  pejuang  Indonesia  semakin

                     ditingkatkan.


                     Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1945 sekitar pukul 10.00, markas Jepang di
                     Kotabaru secara resmi diserahkan ke tangan Yogyakarta. Dalam pertempuran itu, pihak

                     Indonesia yang gugur 21 orang dan 32 orang luka- luka. Sedangkan dari pihak Jepang, 9

                     orang tewas dan 15 orang luka-luka. Setelah markas Kotabaru jatuh, usaha perebutan
                     kekuasaan  meluas.  R.P.  Sudarsono  kemudian  memimpin  perlucutan  senjata  Kaigun

                     di  Maguwo.  Dengan  berakhirnya  pertempuran  Kotabaru  dan  dikuasainya  Maguwo,  maka
                     Yogyakarta berada di bawah kekuasaan RI.



                     c.  Arek-arek Surabaya untuk Indonesia
                     Bung  Tomo,  terkenal  karena  perjuangannya  dalam  pertempuran  Surabaya  pada

                     tahun  1945.  Pertempuran  rakyat  Surabaya  dengan  Sekutu  terjadi  pada  tahun  1945
                     tersebut, menyebabkan ribuan rakyat yang gugur. Karena itulah bangsa Indonesia





                                                              15
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21