Page 15 - PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN KEKUATAN SENJATA
P. 15

pertempuran.  Pada  tanggal  18  Oktober  1945  (hari  kelima),  Jepang  berhasil
                     mematahkan  berbagai  serangan  para  pemuda.  Pada  hari  itu,  telah  datang  beberapa

                     utusan  pemerintah  pusat  dari  Jakarta  untuk  merundingkan  soal  keamanan  dan
                     perdamaian di Semarang. Beberapa tokoh yang hadir dari Jakarta waktu itu, antara

                     lain  Kasman  Singodimejo  dan  Sartono.  Pihak  Jepang  yang  hadir,  antara  lain

                     Jenderal  Nakamura.  Kemudian,  dilanjutkan  perundingan  untuk  mengatur  gencatan
                     senjata.  Nakamura  mengancam  akan  mengebom  kota  Semarang,  apabila  para

                     pemuda  tidak  mau  menyerahkan  senjata  paling  lambat  tanggal  19  Oktober  1945
                     pukul  10.00.  Wongsonegoro  terpaksa  menyetujui  dengan  membubuhkan  tanda

                     tangan pada perjanjian itu.


                     Pada tanggal 19 Oktober 1945 pagi hari, belum ada tanda-tanda semua senjata akan

                     diserahkan  kembali  kepada  Jepang.  Sementara  Jepang  telah  bersiap-siap  untuk
                     membumihanguskan  kota  Semarang.  Tiba-tiba  pukul  07.45  terpetik  berita  bahwa  tentara

                     Sekutu mendarat di Pelabuhan Semarang dengan menumpang kapal HMS Glenry. Mereka

                     terdiri atas pasukan Inggris, termasuk tentara Gurkha. Mereka bertugas untuk melucuti
                     tentara Jepang.


                     Dengan  kedatangan  tentara  Sekutu,  berarti  telah  mempercepat  berakhirnya  pertempuran

                     antara  pejuang  Semarang  dengan  tentara  Jepang.  Untuk  mengenang  pertempuran
                     Lima Hari di Semarang ini, maka dibangun sebuah monumen yang terkenal dengan

                     sebutan Tugu Muda.


                     b.  Pengambilalihan Kekuasaan Jepang di Yogyakarta

                     Di  Yogyakarta,  perebutan  kekuasaan  secara  serentak  dimulai  pada  tanggal  26
                     September  1945.  Sejak  pukul  10  pagi,  semua  pegawai  instansi  pemerintah  dan

                     perusahaan-perusahaan  yang  dikuasai  oleh  Jepang  mengadakan  aksi  pemogokan.

                     Mereka  memaksa  orang-orang  Jepang  agar  menyerahkan  semua  kantor  mereka
                     kepada  orang  Indonesia.  Pada  tanggal  27  September  1945,  KNI  Daerah  Yogyakarta

                     mengumumkan  bahwa kekuasaan  di  daerah  itu telah  berada  di tangan  Pemerintahan
                     RI.








                                                              14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20