Page 38 - E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan_Editted
P. 38
b. Penetrasi aspal, perubahan viskositas karena suhu, tingkat pembebanan, dan
komposisi adalah faktor utama yang mempengaruhi daya kohesi. kimiawi aspal,
dan pengaruh umur dan usia.
Durabilitas didasarkan pada tebalnya selimut aspal, banyaknya rongga dalam
campuran, kepadatan dan kedap air campuran serta kemampuan untuk menahan
beban lalu lintas seperti berat muatan, gesekan antar roda kendaraan dan permukaan
jalan. Beton aspal memiliki kemampuan menahan keausan karena selimut aspal
yang tebal membungkus agregat secara merata, membuatnya lebih kedap air.
Sebaliknya, semakin tebal selimut aspal, aspal lebih mudah meleleh, yang membuat
jalan lebih licin.
Beton aspal mengalami penurunan daya tahan karena banyaknya rongga yang
tersisa dalam campuran setelah pemadatan. Semakin banyak rongga yang tersisa,
beton aspal semakin tidak kedap air, dan semakin banyak udara di dalamnya, yang
menyebabkan selimut aspal beroksidasi dengan udara dan menjadi getas.
Fleksibilitas merupakan kemampuan beton aspal untuk menyesuaikan diri saat
pondasi atau tanah dasar menurun tanpa retak akibat berat sendiri tanah atau akibat
beban lalu lintas yang berulang timbunan yang dibangun di atas tanah asli untuk
meningkatkan fleksibilitas dengan agregat bergradasi terbuka dan kadar aspal yang
sangat baik.
Ketahanan terhadap Kelelahan (fatique resistance) adalah beton aspal dengan
kadar aspal yang tinggi memiliki kemampuan untuk menerima lendutan beban
lalulintas berulang tanpa mengalami kerusakan seperti alur atau retak.
Tahan Geser (skid resistance) merupakan permukaan beton aspal mencegah
kendaraan tergelincir atau slip, terutama di lingkungan basah, dengan memberikan
gaya gesek pada rodanya. Kekasaran permukaan butir agregat, luas bidang kontak
antar butir, bentuk, gradasi, kepadatan campuran, dan tebal film aspal adalah faktor-
faktor yang sama dengan faktor-faktor untuk mendapatkan stabilitas yang tinggi.
Kekasaran permukaan butir agregat juga dipengaruhi oleh ukuran butir agregat
yang paling besar. Untuk mencapai tujuan ini, agregat yang digunakan harus
memiliki permukaan yang kasar dan kuat sehingga permukaannya tidak mudah
menjadi licin karena penggunaan kendaraan berulang.
E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan ⃒ 29