Page 56 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 56

Materi





            pemikiran-pemikiran  para  pembaru  Islam  seperti  Ibn  Taimiyah,  Muhammad

            bin  Abdil  Wahhab,  Jamaluddin  Al-Afghani,  Muhammad  Abduh,  dan  Rasyid
            Ridha.  Bermodalkan  hal  tersebut,  Kiai  Dahlan  kembali  ke  Hindia  Belanda
            dengan membawa ide dan gerakan pembaruan Islam.



















                                           Sosok K.H. Ahmad Dahlan Sang Pembaru
                                            Sumber: YouTube.com/PinterPolitik TV


                                     e
                                    B
                                       r
                                          r
                                          i
                                        d

                          l
                           a
                       B
                        e
                               n
                                 g
                            k
                              a
                                           i
                                                              a
                                                                d
                                                         m
                                                           m
                                                                   a
                                                                     h
                                                                 i
                                                                  y
                                               a

                                            n
                                              y
                                                     h
                                                       a
                                                  M
                                                    u
            3
            3. Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
               L

              .

                     r
                   a
                 a
                  t
            Hot     Dilansir     dari     Perdana        dan     Pratama        (2022:      48),     berdirinya
            Muhammadiyah  bukanlah  tanpa  sebab,  melainkan  terdapat  beberapa
            alasan yang menjadi latar belakang dibentuknya organisasi tersebut, antara
            lain sebagai berikut:
                Umat  Islam  mulai  melakukan  penyimpangan-penyimpangan  dari  ajaran
                Al-Qur’an  dan  Sunnah,  terlihat  dari  takhayul  dan  syirik  yang  merajalela,
                serta akhlak masyarakat yang rendah.
                Lembaga-lembaga  pendidikan  agama  yang  ada  pada  saat  itu  dapat
                dikatakan  tidak  berjalan  sebagaimana  mestinya  (sesuai  dengan
                kebutuhan  masyarakat).  Kondisi  pendidikan  Hindia  Belanda  yang  terbagi
                dua  mengakibatkan  terjadi  semacam  ketimpangan  pengajaran  dan
                perpecahan  (ukhuwah  islamiyah)  di  kalangan  umat  Islam.  Hal  ini
                dikarenakan         pendidikan       pesantren        hanya      mengajarkan          ilmu-ilmu
                keagamaan,          sangat       berbeda       dengan        pendidikan        sekuler      yang
                dikembangkan Belanda.
                Kemiskinan  yang  menimpa  masyarakat  bumiputra,  yang  sebagian  besar
                beragama  Islam  dan  bekerja  sebagai  petani  ataupun  buruh.  Kondisi  ini
                diperparah  dengan  orang  kaya  yang  hanya  mementingkan  diri  sendiri.
                Bahkan,  banyak  sosok  ulama  yang  lupa  mengingatkan  umat  Islam
                tentang wajib zakat, agar hak-hak orang miskin tidak terabaikan.
                Kondisi  penjajahan  yang  mengakibatkan  bangsa  Indonesia  menjadi
                terbelakang.  Selain  itu,  Belanda  menjajah  bukan  hanya  untuk  mencari
                kekayaan  dalam  hal  materi,  tetapi  turut  menyebarkan  agama  yang
                dianutnya, yaitu Kristen (misi kristenisasi).
               44
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61