Page 67 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 67
Materi
harga pasarannya (Ayu, 2021: 57).
Hot Haji Hasan, tokoh masyarakat di Cimareme, merasa tidak terima karena
diwajibkan untuk menjual sebanyak 40 pikul dari 10 bau yang dimilikinya. Ia
lalu mengirimkan surat yang ditujukan kepada kepada Asisten Residen
Priangan untuk disampaikan kepada pemerintah pusat di Batavia agar
mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut. Haji Hasan menginginkan
supaya kebijakan penjualan padi di Garut hanya 1 pikul perbaunya, sama
seperti di daerah lain.
Hot Namun, Asisten Residen menolak permohonan Haji Hasan. Mendengar
penolakan tersebut, Haji Hasan mengambil sikap keras dengan
mempersiapkan perlawanan. Bupati Garut, R.A.A. Suria Kertalegawa,
diperintahkan oleh Asisten Residen untuk mengirimkan pasukan Marsose
(Angkatan Darat Hindia Belanda) ke kediaman Haji Hasan. Meskipun
demikian Haji Hasan tetap teguh pada pendiriannya, sehingga pasukan
Marsose menembaki rumahnya. Hal ini menyebabkan Haji Hasan, keluarga,
serta beberapa rekannya tewas di tempat, sementara sebagian besar yang
selamat ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.
Sepenggal Kisah Nasionalisme di Tanah Cimareme
Sumber: YouTube/priangan com
Hot Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Belanda, ditemukan
sebuah organisasi rahasia di balik Sarekat Islam, yakni Sarekat Islam
Afdeling B. Seperti dikatakan di awal, saking rahasianya tidak semua
anggota SI tahu akan keberadaannya. Sarekat Islam Afdeling B adalah
sebuah gerakan bawah tanah yang secara resmi tidak memiliki sangkut paut
dengan Sarekat Islam itu sendiri. Organisasi rahasia ini bertujuan untuk
melakukan perlawanan dan menggulingkan kekuasaan Belanda. Sarekat
Islam Afdeling B diperkirakan berdiri pada bulan April 1918, mengingat sekitar
tahun tersebut SI mulai bersikap tegas dan melakukan perlawanan di daerah
Jawa Barat (Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut).
55