Page 70 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 70

Rangkuman





                Sarekat  Islam  tumbuh  sangat  pesat  dengan  keanggotaan  yang  sangat

                banyak, sehingga Belanda menjadi gusar dan berniat memecah SI melalui
                penyusupan.
                Pda  bulan  Mei  1914,  setelah  banyak  warga  Belanda  lainnya  yang
                berpaham  Marxisme  datang,  maka  dibentuklah  organisasi  Indische

                Sociaal Demokratische Vereniging (ISDV) di Semarang.
                Banyak  tokoh  penting  SI  bergabung  ke  dalam  ISDV,  seperti  Tan  Malaka,
                Darsono, Alimin, Semaun, dan tidak luput Sosrokardono (Sekretaris CSI).
                Sosrokardono  kemudian  membentuk  Sarekat  Islam  Afdeling  B  (Seksi  B)

                atau SI B di Jawa Barat.
                Cokroaminoto          dan     kawan-kawan           kemudian        mengusulkan          sebuah
                kebijakan di tubuh SI, yakni anggota SI tidak boleh memiliki keanggotaan
                rangkap,  tetapi  harus  memilih  Sarekat  Islam  atau  ISDV.  Oleh  karena  itu,

                pada tahun 1920 terjadi perpecahan sesungguhnya di SI, antara SI Merah
                yang mengikuti Semaun dan SI Putih yang mengikuti Cokroaminoto.
                Kongres  ke-7  ISDV  tanggal  23  Mei  1920  atas  saran  Semaun  nama  ISDV
                (Indische Sociaal Demokratische Vereniging) diubah menjadi Perserikatan

                Komunis  Hindia  (PKH).  Tidak  lama  berselang,  PKH  berganti  nama  lagi
                menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).

















































               58
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75