Page 71 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 71
Latihan
Latihan Soal Unit 5
L a t i h a n S o a l U n i t 5
Hot Jawablah soal pilihan ganda di bawah ini dengan sebaik-baiknya. Ingat!
Jangan menyontek ya.
1 1 Sarekat Islam dan hadirnya paham komunis di Hindia Belanda tidak
dapat dipisahkan. Melihat bahwa Sarekat Islam tumbuh menjadi sangat
pesat dan memiliki keanggotaan yang banyak, membuat Belanda
gusar dan berhasrat memecah belahnya. Bagaimana tindakan yang
dilakukan Belanda demi mencapai tujuannya?
A. Menjadikan Sarekat Islam sebagai organisasi terlarang.
B. Memutuskan dana bantuan yang selama ini diberikan kepada
Sarekat Islam.
C. Menawarkan pemimpin Sarekat Islam, Cokroaminoto, sebagai
pemimpin di organisasi lain.
D. Menggunakan Politik Adu Domba antara Sarekat Islam dan Budi
Utomo.
E. Mendatangkan warga Belanda yang berpaham komunis ke
Indonesia.
2 2 SI Afdeling B adalah organisasi rahasia yang bertujuan untuk
melakukan perlawanan dan menggulingkan kekuasaan Belanda di
Indonesia. Bahkan, saking rahasianya organisasi ini membuat tidak
semua anggota Sarekat Islam mengetahui keberadaannya. Sarekat
Islam Afdeling B baru ketahuan setelah terjadinya Peristiwa Cimareme.
Apa yang melatarbelakangi Peristiwa Cimareme?
A. Dilarangnya pelbagai kegiatan Sarekat Islam, terkhususnya di
wilayah Jawa Barat.
B. Penutupan sementara pesantren di Kampung Cimareme.
C. Kebijakan Belanda terkait pembelian padi di Garut.
D. Politik Adu Domba (Devide et Impera) yang dilancarkan pihak
kolonial.
E. Adanya peraturan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) yang sangat
menyengsarakan masyarakat.
3 3 Rencana untuk memecah Sarekat Islam diimplementasikan dengan
mendatangkan beberapa orang Belanda yang berpaham sosialis
demokrasi. Barulah pada bulan Mei 1914 didirikan sebuah organisasi
bernama Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV) di
Surabaya dan berhasil menarik beberapa anggota SI untuk bergabung.
Siapa gubernur jenderal yang mencetuskan rencana di atas?
A. Alexander Willem Frederik Idenburg.
59