Page 76 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 76
Materi
mengingat Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang menggantikan Dirk Fock
saat itu, Andries Cornelies Dir de Graeff (1926-1931), merupakan seseorang
yang sangat reaktif terhadap pergerakan nasional di Indonesia, terutama
setelah pemberontakan PKI 1926.
Gubernur Jenderal Hindia Belanda A.C.D. de Graeff
Sumber: Parlement.com
Hot Meskipun situasi saat itu sedang sulit, tetapi PNI akhirnya tetap berdiri
tepat pada tanggal 4 Juli 1927, diketuai oleh Sukarno dan Iskaq sebagai
sekretaris, serta yang lain menjadi anggota. Cipto yang sejak awal tidak
sepakat, tetap dimasukkan sebagai pendiri PNI dan ditambah dua orang lagi,
yaitu Sujadi dan J. Tilaar, karena turut berperan walaupun tidak hadir ketika
diadakan rapat. Oleh karena itu, terdapat 10 orang yang menjadi pelopor
berdirinya PNI (Partai Nasional Indonesia).
TAHUKAH KAMU?
Hot Menurut Sunario, walaupun Sukarno menyebut PNI dengan sebutan
“partai”, pada awalnya PNI merupakan singkatan dari “Perserikatan
Nasional Indonesia”, tetapi diubah menjadi “Partai Nasional Indonesia”
pada kongres pertamanya tahun 1928 di Surabaya.
2. Faktor Berdirinya PNI
2 . F a k t o r B e r d i r i n y a P N I
Hot Terdapat dua faktor yang melatarbelakangi dari berdirinya PNI (Partai
Nasional Indonesia), yaitu faktor dari luar dan juga faktor dari dalam.
Hot Faktor dari luar berupa banyaknya dinasti atau kekuasan negara di luar
negeri yang mulai ambruk, antara lain sebagai berikut:
Dinasti Hohenzollern yang ada di Jerman mulai runtuh.
Franz Joseph tumbang beserta Tsar Alexander mulai goyah kuasanya.
Terjadi peristiwa pemberontakan kaum Bolsyewik yang berada di bawah
kuasa Lenin dan kemudian lahirlah Uni Soviet.
Di Hungaria juga terjadi pemberontakan yang dipimpin Bela Kun.
64