Page 79 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 79
Materi
organisasi pergerakan dan berperan dalam Sumpah Pemuda 1928. Hal ini
membuat timbulnya ketegangan antara PNI dan pemerintah kolonial.
Hot Sekitar tahun 1929, beredar sebuah isu yang mengatakan bahwa PNI
akan melakukan pemberontakan, sehingga Parlemen Belanda mendesak
untuk dilakukan penangkapan terhadap para tokoh PNI. Pada 29 Desember
1929, Sukarno beserta Maskun, Supriadinata, dan Gatot Mangkupradja
ditangkap di Yogyakarta usai menghadiri rapat umum yang diselenggarakan
PPPKI.
Hot Pada 22 September 1930 menjelang vonis pengadilan, Sukarno
menyampaikan pidato pembelaan yang berjudul “Indonesia Menggugat".
Sayangnya, pembelaan tersebut tidak berpengaruh terhadap vonis
pengadilan yang menjatuhkan hukuman tahanan selama 4 tahun kepada
Soekarno dan para petinggi PNI lainnya. Dengarkanlah suara di bawah ini
untuk mengetahui isi dari pidato Indonesia Menggugat.
Audio Pidato “Indonesia Menggugat” Sukarno dalam Persidangan di Landraad, Bandung (1930)
Sumber: YouTube.com/Hendri Teja
Hot Penangkapan ketua dan tokoh pemimpinnya membuat PNI makin
melemah dan seakan lumpuh. Setelah Sukarno ditahan, kepemimpinan
diambil alih oleh Sartono dan mulai saat itu PNI menjadi lebih berhati-hati
dalam mengambil sikap. PNI mengalami krisis kepemimpinan dan
perpecahan. Perpecahan ini terjadi lantaran sebagian anggota PNI
mendukung Sartono yang kemudian membubarkan PNI dan membentuk
Partindo pada tahun 1931. Namun, sebagian anggota lainnya menolak
pembubaran PNI dan kemudian mendirikan PNI Baru (Pendidikan Nasional
Indonesia) pada tahun 1932 dengan Mohammad Hatta sebagai ketuanya.
Hot PNI Baru lebih bersifat kooperatif atau mau bekerja sama dengan
pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan berfokus pada pendidikan politik
rakyat. Meskipun demikian, baik Partindo maupun PNI Baru juga sama-sama
mengalami penindasan dari pihak kolonial.
67