Page 81 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 81

Materi





            setiap  keputusan  dan  permasalahan  diselesaikan  secara  musyawarah

            sampai  mencapai  mufakat.  Melalui  federasi  ini  bergabunglah  beberapa
            organisasi,  antara  lain  PNI,  PSI,  Budi  Utomo,  Kaum  Betawi  dan  Serikat
            Sumatera.  PPPKI  berhasil  merangkul  organisasi  pergerakan  yang  memiliki
            perbedaan  kepentingan,  golongan,  dan  cara  pergerakan  di  dalam  satu

            wadah yang sama, demi menyatukan tekad menuju kemerdekaan Indonesia.
            Permufakatan  Perhimpunan-Perhimpunan  Politik  Kebangsaan  Indonesia
            hadir  untuk  menghindari  terjadinya  perselisihan  yang  seringkali  terjadi
            antara organisasi ketika menghadapi sebuah permasalahan. Oleh karena itu,

            di dalam Anggaran Dasar PPPKI pasal 2 menyatakan bahwa:

                   "Ia    bermaksud         mendatangkan           persatuan        di    dalam       aksinya
                   perkumpulan-perkumpulan  yang  menjadi  lidersnya,  dan  berdaya
                   upaya supaya aksi itu dapat menjadi lebih teratur.”


            Hot  Setiap  keputusan  dalam  PPPKI  ditetapkan  dengan  cara  musyawarah
            mufakat.    Jika  ada  organisasi  yang  tidak  setuju  terhadap  suatu  keputusan
            yang  ditetapkan,  maka  keputusan  tersebut  tidak  dapat  mengikat  organisasi
            yang  bersangkutan.  Begitupun  sebaliknya,  setiap  keputusan  akan  mengikat

            semua organisasi yang sudah menyatakan persetujuannya.


                                g
                                   P
                                      P
                                    P
              .
                  p
                    a
                      k

               S
                 e
                                       K

                          e
            3
            3. Sepak Terjang PPPKI       I
                        T
                            j
                           r
                               n
                             a
            Hot  Organisasi  yang  tergabung  di  dalam  PPPKI  berhak  untuk  mengajukan
            beberapa  anggotanya  untuk  menjadi  pemimpin  federasi.  Misalnya,  dari  PNI
            mengajukan Sukarno dan Iskaq, PSII diwakilkan oleh Sukiman dan Syahbudin
            Latif,  Budi  Utomo  menunjuk  Kusumo  Utoyo  dan  Sutopo  Wonoboyo,  serta
            Algemene  Studie  Club  (ASC)  menunjuk  Sartono,  Samsi  dan  Budiarto,  dan
            lain-lain.  Selain  Sukarno  dan  Iskaq,  terlihat  juga  sosok  dari  anggota  dan
            tokoh  pemimpin  PNI  lainnya  seperti  Sartono,  Samsi,  dan  Budiarto  yang
            mewakili  ASC.  Oleh  karena  itu,  dalam  perjalanan  awalnya  PPPKI  banyak
            dipengaruhi oleh Partai Nasional Indonesia.
            Hot  Pada  tanggal  30  Agustus  s.d.  2  September  1928  PPPKI  mengadakan
            kongres  pertamanya  di  Surabaya.  Melalui  pertemuan  ini  disepakatilah
            beberapa  keputusan,  misalnya  akan  mengadakan  aksi  massa  bersama.
            H.O.S. Cokroaminoto dan Sukarno sebagai sosok orator yang sangat terkenal
            disatukan  bersama  dengan  beberapa  tokoh  lain  di  sebuah  komisi  bernama
            Komisi  Program  Aksi.  Menurut  Tirta  (1985:  54-55),  para  tokoh  pergerakan
            nasional  memang  menyadari  bahwa  pasal  153  bis  dan  116  bis  atau  disebut
            pasal  karet  telah  menjadi  penghalang  kaum  pergerakan  menjalankan

            aksinya. Oleh karena itu, komisi yang dibentuk ini mengadakan rapat umum
            serentak di beberapa wilayah, yakni Surabaya, Jakarta, Bandung, dll sebagai
            tindakan nyata

                                                                                                           69
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86