Page 74 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 74
Materi
UNIT 6
PERGERAKAN NASIONAL
SETELAH TAHUN 1926
A. Pendahuluan
Hot Halo semua, selamat datang di Unit 6 “Pergerakan Nasional setelah
Tahun 1926”. Pada unit kita akan membahas bagaimana sejarah
perkembangan pergerakan nasional setelah tahun 1926, yakni dengan
berdirinya organisasi PNI (Partai Nasional Indonesia) yang dipelopori oleh
Sukarno dan kawan-kawan pada tahun 1927, serta PPPKI (Permufakatan
Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) yang menjadi
wadah perkumpulan berbagai organisasi pergerakan. Organisasi dan
federasi ini akan menjadi wahana baru perjuangan untuk menentang
kolonialisme Belanda dan meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.
Hot Seperti yang telah kita pelajari pada unit sebelumnya, PKI (Partai
Komunis Indonesia) selaku organisasi yang bergerak di bidang politik (partai
politik) sangat radikal dalam melawan Pemerintah Kolonial Belanda. Mereka
selalu menentang segala bentuk kebijakan penjajah yang dianggap tidak
berpihak bagi rakyat. Bahkan, tidak segan untuk melakukan mogok kerja jika
diperlukan. Titik puncak perlawanan PKI terjadi ketika mereka melakukan
pemberontakan pada tahun 1926/1927 di Pulau Jawa hingga Sumatera.
Namun, pemberontakan ini mengalami kegagalan yang sangat signifikan,
banyak tokoh pemimpin dan anggota partai yang diasingkan dan dipenjara,
serta menjadikan PKI sebagai organisasi politik terlarang di Hindia Belanda
(Indonesia).
Hot Hilangnya PKI dari dunia pergerakan menyebabkan terjadi semacam
kekosongan organisasi yang secara lantang berani menentang pihak
kolonial. Hal ini membuat para kaum pergerakan membutuhkan sebuah
sarana baru dalam menyuarakan aksinya. Sukarno dan kawan-kawan lalu
berinisiatif untuk mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) yang
berideologi nasionalis. Dalam perjalanannya, PNI tumbuh menjadi partai
radikal-nonkooperatif yang membuat pihak Belanda gusar. Selain itu, partai
ini juga memprakarsai lahirnya PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), federasi yang mampu
merangkul organisasi-organisasi pergerakan dengan pelbagai macam
golongan, sikap, dan strategiperjuangannya.
62