Page 338 - BAHAN AJAR KAPITA SELEKTA KIMIA BERBASIS CASE METHOD DAN PROJECT
P. 338
h. Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)
Sel bahan bakar berbahan gas hidrogen dikenal dengan Hidrogen Fuel Cells (HFC).
Selama ini energi diperoleh dari energi termal dari pembakaran minyak yang dapat
diubah menjadi energi listrik. Panas yang dihasilkan digunakan untuk mengubah air
menjadi uap, kemudian menggerakkan turbin dan generator. Teknik ini hanya
maksimum 40% energi dapat diubah menjadi energi listrik sehingga banyak kehilangan
panas. Sel bahan bakar menghasilkan energi listrik secara langsung dalam sel volta.
Prinsipnya adalah menghasilkan energi dari reaksi kimia dengan kecepatan tinggi. Sel
volta menggunakan bahan bakar konvensional seperti gas H2 dan CH4 sehingga
dinamakan sel bahan bakar. Secara jelas dikatakan bahwa sel bahan bakar bukan baterai
karena tidak berada pada satu sistem (self contained system). Sel bahan bakar
melibatkan reaksi antara gas H2 dengan O2, membentuk air yang merupakan satu–
satunya bahan kimia hasil reaksi. Sel ini dapat menghasilkan listrik dua kali lebih efisien
sebagai alat terbaik untuk bahan bakar mesin.
7. Korosi
Perhatikan lingkungan sekitarmu. Apakah ada benda-benda yang berkarat?
Terbuat apakah benda tersebut?. Proses korosi atau pengaratan umunya terjadi pada
benda-benda yang terbuat dari besi. Besi merupakan logam yang menempati urutan
kedua dari logam-logam yang umum terdapat pada kerak bumi. Peristiwa korosi logam
dapat dijelaskan dengan elektrokimia. Besi cukup reaktif, apabila dibiarkan di udara
terbuka untuk beberapa lama besi akan mengalami perubahan warna yang lazim
disebut perkaratan besi. Jadi, secara kimia, korosi adalah kerusakan logam akibat reaksi
redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Berbagai proses elektroda memerlukan
potensial elektroda yang lebih besar dari perhitungan. Potensial tambahan ini disebut
“over voltgae”. Besi berkarat karena terbentuk Fe2O3 n H2O.
Korosi terjadi karena sebagian logam mudak teroksidasi dengan melepas elektron
di udara dan membentuk oksida logam. Mudah tidaknya logam terkorosi atau berkarat
dapat dipahami dari deret volta. Sebagai contoh Fe (E = -44 V) lebih mudah terkorosi
0
dibandingkan dengan Ag (E = +0,8 V)
0
314 | Berbasis Case Method & Project

