Page 17 - Sinar Tani Edisi 4104
P. 17

KEBUN                                                  E-paper Edisi 24 - 30 September 2025  |  No. 4104 Tahun LVI                    17


          HILIRISASI PERKEBUNAN,




          Dana Besar perlu





          Dukungan Daerah





          Pemerintah kini fokus menggenjot lanjut hilirisasi
          perkebunan. Bahkan untuk mencapai target
          tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran
          lumayan besar mencapai Rp 10 triliun. Namun
          untuk keberhasilan program tersebut peran
          pemerintah daerah sangat penting.


                    enin   (22/9),  sejumlah  2024  mencapai Rp279,4 triliun atau
                    Gubernur dan Bupati/      sebesar 92,26 persen dari total ekspor
                    Walikota   dikumpulkan    pertanian yang mencapai Rp302,8
                    Menteri Pertanian, Andi   triliun. Seperti diketahui Presiden   benih untuk lahan 800.000 hektar     Pemerintahan     Daerah,   sektor
                    Amran  dalam Rapat        Prabowo Subianto meminta Menteri     (ha) hingga peremajaan tanaman        pertanian   masih    dikategorikan
        SKoordinasi                 Hilirisasi  Pertanian untuk menggenjot, hiliri­  perkebunan.                         sebagai salah satu dari 32 urusan
          Perkebunan, di Kantor Pusat Kemen­  sasi untuk meningkatkan nilai tam­      Amran berharap dengan program      konkuren yang bersifat opsional.
          tan, Jakarta Selatan. Pertemuan     bah dan kesejahteraan masya rakat.   hilirisasi, ke depan Indonesia tidak   Artinya, pemerintah daerah  baru
          yang dihadiri Menteri Dalam Negeri,    “Kita ingin kembalikan kejayaan   lagi mengekspor produk mentah,        dapat menjalankan program per­
          Tito  Karnavian  tersebut   untuk   rempah­rempah,    komoditas   per­   tetapi telah menjadi produk turunan.   tanian apabila memiliki kapasitas
          mengambil langkah dalam program     kebunan. Anggarannya sudah ada       Dengan     hilirisasi,  nilai  ekspor  dan sumber daya yang memadai.
          hilirisasi komoditas strategis.     sekitar Rp 10 triliun. Dukungan      diharapkan juga dapat terdongkrak.       Namun  ke  depan,  Mendagri
            Beberapa komoditas perkebunan     Gubernur, Bupati, Walikota menjadi   “Contohnya kita ekspor kacang         Tito menegaskan, paradigma ini
          yang menjadi sasaran pemerintah     kunci keberhasilan hilirisasi,” kata   mete, kakao dengan nilai Rp26.000   perlu diubah agar pertanian sejajar
          meliputi tebu, kelapa, kelapa sawit,   Amran saat Rapat Koordinasi (Rakor)   per kilogram. Di Singapura diolah   dengan program wajib lain seperti
          kakao, kopi, karet, jambu mete,     Pelaksanaan    Program     Hilirisasi  menjadi cokelat harganya bisa Rp1   pendidikan dan kesehatan. Dengan
          pala, dan lada. Komoditas tersebut   Komo   ditas Prioritas Perkebunan ter­  juta.  Ini  akan  kita  hilirisasi.  Jangan   demikian, kepala daerah memiliki
          memiliki  peranan   vital  sebagai  sebut.                               biarkan    komoditas     pertanian    tanggung jawab yang jelas untuk
          penyumbang devisa negara, penye­       Dalam program hilirisasi tersebut,   keluar tanpa melalui processing,”   menempatkan pertanian sebagai
          rap   tenaga   kerja,  pendorong    Kementerian Pertanian memperoleh     ungkapnya.                            prioritas pembangunan di wilayah
          pertumbuhan ekonomi daerah, serta   Anggaran Biaya Tambahan (ABT)           Selain itu, Amran mengungkap­      masing­masing.    “Kita   sedang
          mendukung ketahanan pangan.         sekitar Rp10 triliun pada tahun 2025   kan, dengan program hilirisasi dapat   mengupayakan kalau bisa direvisi
            Data menunjukkan nilai ekspor     dan dua tahun ke depan. Anggaran     menggerakkan industri dan me ­        UU ini, yang pertanian dari opsional
          komoditas perkebunan pada tahun     tersebut   mencakupi    pemberian    nyerap  tenaga  kerja.  Dari  program   menjadi wajib.  Negara  kita  berbasis
                                                                                   hilirisasi ini, pemerintah menargetkan   agriculture tradisional, kita dorong
                  Sherly: Maluku Utara                                             penyerapan tenaga kerja sebanyak      menjadi industri,” ujarnya.   pertanian
                                                                                   1,6 juta orang dan peningkatan
                                                                                                                            Lebih jauh, Tito menekankan
                                                                                   Produk Domestik Regional Bruto
                                                                                                                         bahwa
                                                                                                                                  industrialisasi
               Siap Percepat Hilirisasi                                            (PDRB) pertanian sebesar 1,02 persen   menjadi kunci bagi Indonesia untuk
                                                                                   serta PDRB total sebesar 0,14 persen.
                                                                                                                         memperkuat daya saing ekonomi
                                                                                                                         sekaligus  keluar  dari   jebakan
                                               Maluku Utara siap mendukung,           Program Wajib Daerah               negara berpendapatan menengah.
                                               khusus nya pada komoditas kelapa,      Sementara itu, Menteri Dalam       Industri pengolahan hasil pertanian,
                                               pala, dan cengkeh yang sudah lama   Negeri Tito Karnavian menegaskan,     perkebunan, dan peternakan yang
                                               men jadi unggulan daerah,” kata     sektor pertanian harus menjadi        menghasilkan    produk    bernilai
                                               Sherly.                             program wajib daerah. Langkah         tambah akan terus didorong.
                                                  Sherly       mengungkapkan,      ini dinilai krusial sebagai kunci        Contohnya, Selandia Baru yang
                                               dukung an tersebut akan diwujud­    memperkuat     ketahanan   pangan     berhasil menjadi salah satu negara
                                               kan  melalui  pemenuhan     data    sekaligus pengungkit utama Indo­      paling sejahtera di dunia dengan
                                               calon petani dan calon lokasi       nesia keluar dari jebakan negara      mengandalkan sektor agrikultur dan
                                               (CPCL) secara by name, by address   berpendapatan  menengah  (middle      peternakan. Negara tersebut mampu
                                               yang akurat. Hilirisasi perkebunan
                                               baginya sangat penting digarap      income trap).                         mengolah     produk    turunannya
                                               agar komoditas unggulan tidak          Tito    menegaskan,     sebagai    seperti susu, keju, dan yogurt hingga
                                               hanya  dijual  dalam  bentuk  bahan   pembina dan pengawas pemerintah     menjadi komoditas unggulan yang
                                               mentah, melainkan diolah menjadi    daerah, dirinya akan memastikan       mendunia.
                                               produk turunan bernilai tambah.     kepala     daerah    menunjukkan         Jika  pertanian    benar­benar
                     ukungan       terhadap       Dengan demikian, kesejahteraan   keseriusannya dalam mendukung         dijadikan program wajib daerah, Tito
                     percepatan     hilirisasi  petani  meningkat,  daya  saing    program     pertanian,  khususnya     yakin Indonesia tidak hanya akan
                     komoditas    per kebun­   produk nasional semakin kuat,       hilirisasi. Baginya, hilirisasi bukan   mampu memperkuat ketahanan
                     an terus me ngalir dari   dan kontribusi sektor perkebunan
         Dberbagai daerah. Seperti             ter hadap devisa negara semakin     hanya soal peningkatan produksi,      pangan, tetapi juga menjadi pemain
           Gubernur Maluku Utara (Malut),      besar. “Saat ini, kami juga sudah   tetapi juga strategi keluar dari      utama di pasar global melalui produk
           Sherly Tjoanda Laos  yang me­       memiliki pabrik produk turunan      jebakan    negara   berpendapatan     hilir bernilai tambah. Dengan begitu,
           negas kan kesiapan Maluku Utara     kelapa sehingga harga di tingkat    menengah.  “Kita  ingin  bisa cukup   target untuk keluar dari jebakan
           mendukung percepatan hilirisasi,    petani  cukup  baik.  Dengan  adanya   pangan sendiri dan bisa keluar dari   negara  menengah  pada    2045
           khususnya pada komoditas kelapa,    program ini, kami optimistis pe­    negara   middle   income   dengan     semakin nyata untuk diwujudkan.
           pala, dan cengkeh yang telah lama   ngem  bangan bibit dan hilirisasi   hilirisasi atau industrialisasi bidang   “Ini bisa mengangkat kita keluar dari
           menjadi unggulan daerah.            akan semakin memperkuat kesejah­    pertanian,” katanya.                  jebakan negara kelas menengah,
              “Kami sangat mengapresiasi       teraan masya rakat,” kata Gubernur     Berdasarkan     Undang­Undang      lebih  cepat  dari  prediksi  di  2045,”
           pro gram percepatan hilirisasi ini.   Sherly.Yul                        Nomor 23 Tahun 2014 tentang           ujarnya. Yul
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21