Page 92 - KM PPKN-BS-KLS-IX
P. 92

Kutipan tersebut menegaskan pentingnya mengelola kebebasan dengan
            penuh tanggung jawab. Salah satu poin yang harus ditegaskan dalam
            kemerdekaan berpendapat warga negara adalah setiap warga negara
            mempunyai  hak secara bebas untuk menyampaikan pendapat, namun
            dilakukan secara bertanggung jawab. Artinya, masyarakat harus mampu
            mempertanggungjawabkan pendapat mereka secara moral dan hukum.
            Dengan demikian, bebas dalam mengemukakan pendapat bukan bermakna
            bebas sebebas-bebasnya, bukan bebas tanpa aturan.
                Kewajiban warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum
            yang diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 sebagai
            berikut.
            1.  Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain.
            2.  Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum.

            3.  Menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
            4.  Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum.

            5.  Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
                Rumusan pasal tersebut menunjukkan bahwa kemerdekaan berpendapat
            warga negara harus diimbangi dengan kewajiban untuk menghormati hak
            orang lain dan tunduk pada pembatasan peraturan perundang-undangan.
            Hubungan tersebut juga menegaskan bahwa hak berpendapat harus diimbangi
            dengan  kewajiban. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta rasa saling
            menghargai dan menghormati hak asasi setiap pihak. Hal ini menunjukkan
            bahwa antara hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang.

                Indonesia sebagai negara yang menganut demokrasi berdasarkan
            Pancasila   kebebasan   seseorang   dalam   berpendapat,   berserikat,  dan
            menyampaikan pendapat di muka umum dibatasi oleh beberapa hal,
            antara lain stabilitas dan keamanan nasional, kepentingan umum, ideologi
            bangsa, serta etika dan aturan moral yang bersifat kemasyarakatan maupun
            keagamaan atau ketuhanan. Hal ini dimaksudkan agar kebebasan berpendapat
            tidak dipenuhi oleh berbagai narasi yang mengarah pada ujaran kebencian,
            hasutan, provokasi, adu domba, dan caci maki, sehingga tidak mengganggu
            hak dan kebebasan orang lain serta kepentingan masyarakat yang wajib
            dilindungi.







            78    Pendidikan Pancasila untuk SMP/MTs Kelas IX
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97