Page 15 - E-Modul ASAM DAN BASA
P. 15
KIMIA XI
-
+
ionisasi NaOH dalam air sebagai berikut : NaOH + H 2O → Na + OH .
Konsep basa menurut Arrhenius dapat dipahami melalui model yang
disajikan pada Gambar 1.3. Gambar 1.3 merupakan ilustrasi NaOH dengan air
yang memiliki sifat basa.
Gambar 1. 3. Ilustrasi pelarutan NaOH) dengan H2O menghasilkan Na dan OH -
+
(a) Sebelum direaksikan (b) sesudah direaksikan
Jika L(OH)b adalah asam, maka reaksi ionisasi senyawa L(OH)b dalam air
-
adalah sebagai berikut: L(OH)b (aq) →L b+ (aq) + bOH (aq)
Kemudian, bagaimana dengan pengelompokkan basa
berdasarkan reaksi ionisasinya? Mari kita lihat Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2. Beberapa senyawa basa dan reaksi ionisasinya.
Rumus Basa Nama Basa Reaksi Ionisasi
+
NaOH Natrium Hidroksida NaOH(aq) → Na (aq)
-
+ OH (aq)
+
-
KOH Kalium Hidroksida KOH(aq) → K (aq) + OH (aq)
-
+
NH3 Amonia NH4OH(aq) ⇌ NH 4(aq) + OH (aq)
-
Ba(OH)2 Barium Hidroksida Ba(OH)2(aq) → Ba 2+ (aq) + 2OH (aq)
-
Ca(OH)2 Kalsium Hidroksida Ca(OH)2(aq) → Ca 2+ (aq) + 2OH (aq)
-
Al(OH)3 Aluminium Hidroksida Al(OH)3(aq) → Al 3+ ( aq) + 3OH (aq)
-
Dari tabel di atas terlihat bahwa koefisien ion OH (aq) yang dihasilkan
untuk setiap molekul basa adalah satu, dua, atau tiga. Definisi Svante Arrhenius
hanya terbatas pada senyawa yang larut dalam air. Lalu bagaimana jika senyawa
-
itu tidak larut dalam air?. Tidak semua senyawa mengandung OH adalah basa,
contohnya CH 3COOH yang merupakan asam. Teori Arrhenius juga tidak bisa
-
menjelaskan sifat basa dari ammonia karena tidak terdapat ion OH . Kemudian,
Johannes Bronsted dan Thomas Lowry memperbaiki kelemahan teori asam basa
9
E-MODUL BERBASIS PROYEK