Page 146 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 146
perempuan. Pada perkembangan saat ini proses pembuatan Kain Batik Basurek
Bengkulu mengalami perubahan dengan adanya metode cap dan metode printing.
Dalam proses pembuatan Kain Batik Basurek Bengkulu terdapat
implementasi Materi-Konsep IPA yang meliputi bidang Biologi, bidang Fisika
dan bidang Kimia. Implementasi Materi-Konsep IPA pada Kompetensi Dasar
Kurikulum 2013 terdiri dari: (1) 3.2 Mengklasifikasi tumbuhan berdasarkan
karakteristik yang diamati. (2) 3.3 Klasifiksi Materi Perubahan fisika dan kimia
dalam kehidupan sehari-hari. (3) 3.4 Menganalisis konsep suhu. (4) 3.9
Menjelaskan tekanan zat dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan beberapa KD yang telah penulis kumpulkan, dapat kita lihat
keterkaitan dengan sains pada proses pembuatan Kain Batik Basurek Bengkulu
berikut ini:
1. Alat dan Bahan
a. Kain Mori
Kain Mori merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses
pembuatan Kain batik basurek bengkulu. Kain katun selanjutnya adalah
kain katun mori. Kain mori adalah kain yang biasa digunakan dalam
membantik pada umumnya. ketuaan warna kain mori termasuk diantara
kain paris dan belacu. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam kain mori
mempunyai kerapatan anyaman yang rapat ± 105 sampai 110 helai/inci,
itu menjadikan warna akan terlihat nampak tua yang disebabkan benang
yang mengikat warna semakin banyak yang berjajaran sehingga sedikit
celah untuk warna tidak masuk dalam helaian benang dan menjadikan
warna akan nampak tua (Apriliana dan Syamwil (2014)). Kain mori
merupakan salah satu bentuk implementasi Materi-Konsep IPA pada KD
3.3 Klasifikasi Materi Perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-
hari. Yaitu berdasarkan pada kepadatan tekstur kain mori.
Gambar 1. Kain Mori (Dokumentasi, Google)
b. Canting sebagai alat pembentuk motif
Canting merupakan alat yang digunakan untuk membentuk motif-
motif pada kain batik basurek Bengkulu. Canting dalam proses pembuatan
kain batik berfungsi sebagai alat untuk menorehkan lilin pada media (kain)
sehingga dapat memperlihatkan kehalusan batik dan keindahan ragam
hiasnya. Canting batik terdiri dari tiga bagian yaitu cucuk, nyamplung dan
pegangan (Hariyanto, 2015). Canting merupakan salah satu bentuk
implementasi Materi-Konsep IPA pada KD 3.9 Menjelaskan tekanan zat
dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu berdasarkan pada
tekanan zat cair lilin dan kain mori yang berasal dari canting.
141