Page 163 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 163

Pemanfaatan Asap Cair Tempurung Kelapa (ACTK) untuk

                       Pengawetan Ikan Asap Terindikasi Pembelajaran IPA

                                                   Farah Aulia Najwa
                                           Email: farahaulia0504@gmail.com


                                                         Absktak

                      Pemanfaatan Asap Cair Tempurung Kelapa (ACTK) untuk Pengawetan Ikan Asap ini
                      sangat mendukung untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA. Metode yang  digunakan
                      dalam penulisan artikel ini menggunakan teknik pengambilan data berupa literatur. Hasil
                      dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep IPA (Biologi, Fisika, Kimia) dan
                      kompetisi  dasar  dari  materi  yang  diamati  yaitu  terkait  dengan  konsep  asap  cair
                      tempurung  kelapa  yaitu  3.3  klasifikasi  materi  dan  perubahannya,  3.4  menganalisis
                      konsep  suhu,  3.8  menganalisis  terjadinya  pencemaran  lingkungan  dan  dampak  bagi
                      ekosistem,  3.10  menganalisis  proses  dan  produk  teknologi  ramah  lingkungan  untuk
                      berkelanjutan kehidupan, dan 3.6 menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan
                      minuman zat adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan.

                      Kata kunci: Asap Cair Tempurung Kelapa, Pengawetan Ikan Asap, pembelajaran IPA

                   A.  Pendahuluan
                             Asap cair tempurung kelapa merupakan hasil kondensasi asap tempurung kelapa
                      melalui proses pirolisis pada suhu sekitar 400 C (Budijanto, et al.; 2008). Kayu keras
                      termasuk tempurung kelapa banyak digunakan untuk  memproduksi asap cair karena
                      komposisi kayu keras yang terdiri dari lignin, selulosa, dan metoksil memberikan sifat
                      organoleptik yang baik. Komposisi utama yang terdapat dalam tempurung kelapa adalah
                      hemisellulosa,  sellulosa  dan  lignin  (Himawati;  2010).  Hasil  pirolisis  sellulosa  yang
                      terpenting  adalah  asam  asetat  dan  fenol  dalam  jumlah  yang  sedikit.  Pirolisis  lignin
                      menghasilkan aroma yang berperan dalam produk pengasapan. Senyawa aroma yang
                      dimaksud adalah fenol dan eter fenolik seperti guaikol (2- metoksi fenol), syringol (1,6-
                      dimetoksi fenol) dan derivatnya. Komponen senyawa fenol yang berperan sebagai zat
                      antioksidan dalam asap cair, dijadikan alternatif untuk menggantikan fungsi formalin
                      sebagai  pengawet  bahan  pangan  yang  berbahaya  bagi  kesehatan  (Solichin;  2008).
                      Penggunaan asap cair mempunyai banyak keuntungan dibandingkan metode pengasapan
                      tradisional,  yaitu  lebih  mudah  diaplikasikan,  proses  lebih  cepat,  memberikan
                      karakteristik yang khas pada produk akhir berupa aroma, warna, dan rasa yang lebih
                      menarik, serta penggunaannya tidak mencemari  lingkungan (Budijanto, et al.; 2008).
                             Asap cair atau smoke liquid merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan
                      uap  hasil  pembakaran  tidak  sempurna  dari  bahan  bahan  yang  banyak  mengandung
                      karbon  serta  senyawa-senyawa  lain.  Bahan  baku  yang  digunakan  biasanya  adalah
                      tempurung  kelapa,  bonggol  jagung,  kayu,  bongkol  kelapa  sawit,  ampas  hasil
                      penggergajian kayu dan lain sebagainya. Pada proses produksi  kandungan senyawa-
                      senyawa dalam asap cair, dipengaruhi oleh kondisi pembakaran seperti tekanan, suhu
                      pembakaran  dan  lamanya  waktu  pembakaran.  Asap  cair  mengandung  kelompok
                      senyawa asam dan turunannya, seperti alkohol, aldehid, hidrokarbon, keton, fenol, dan
                      piridin. Senyawa-senyawa ini tidak sepenuhnya sesuai dengan penggunaan asap cair
                      sebagai  antimikroba,  antioksidan,  bioinsektisida  dan  penggunaan  lainnya  Kualitas




                                                                                                        158
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167