Page 36 - Kumpulan jurnal Pengamatan Kura-kura Kelas A
P. 36

ANALISIS PRILAKU HARIAN KURA-KURA DAN DATA ABIOTIK
                        LINGKUNGAN HIDUP KURA-KURA DIAREA KONSERVASI
                                            UNIVERSITAS BENGKULU

                       Bella Trisky Amanda , Vazella Lavenia Lorenza, Apri Julianti, Ladya Rotami
                                            1
                                      Program Studi Penddikan IPA, Universitas Bengkulu, Kota Bengkulu


                      e-mail *1 :bellatrskyamnd@gmail.com, vazellalavenialorenza@gmail.com, apriyanti02493@gmail.com,
                                                    ladyarotamii@gmail.com


                                                         ABSTRAK

              Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas kura-kura serta faktor abiotik lingkungan kura-kura yang
              ada  di  daerah  konservasi  Prodi  Pendidikan  IPA  Universitas  Bengkulu  dengan  menggunakan  alat-alat  yang  telah
              ditentukan,  Penelitian  ini menggunakan  metode  kuantitatif  ,  teknik  observasi, teknik  dokumentasi  serta  juga  studi
              literatur. Metode kuantitatif ini didapati dari pengumpulan data lapangan dengan cara observasi dan dokumentasi.
              Pengamatan dilakukan dengan mengamati data  abiotik dan aktivitas kura-kura dengan cara pengukuran data abiotik
              serta dokumentasi aktivitas kura-kura. Pada riset ini data yang diamati berupa kelembaban udara, suhu udara, intensitas
              cahaya, suhu tanah, kelembaban tanah, pH tanah, pH air, pH lumpur, suhu kura-kura, kondisi sekitar, aktivitas kura-kura,
              titik koordinat kura-kura serta area ditemukannya kura-kura. Hasil dari observasi berupa pengamatan dan dokumentasi
              ini di disajikan dalam bentuk laporan yang memperlihatkan bagaimana data abiotik yang didapatkan pada kura-kura
              yang muncul saat dilakukannya pengamatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor abiotik mendukung
              pertumbuhan Coura Amboinensis sehingga cukup baik untuk dijadikan area konservasi kura- kura (C. amboinensis).
              Selain itu terdapat kelebihan dan kekurangan dari penelitian ini yaitu, Kelebihan dalam penelitian ini adalah hasil yang
              didapatkan  saat  dilakukannya  observasi  adalah  akurat,  hal  ini  dibuktikan  dengan  adanya  dokumentasi  pengukuran
              menggunakan alat yang semestinya. Kekurangan dari penelitian ini adalah susah untuk mengukur suhu kura-kura serta
              mendokumentasikan kura-kura yang berada diarea air serta mengubur diri di lumpur.


              Kata kunci: Abiotik,  Konservasi, Kura-kura, Prilaku Harian.


                                                         ABSTRACT


              This research aims to find out how turtles act and the abiotic environmental factors of turtles in the conservation area
              of  the  Science  Education  Study  Program  at  Bengkulu  University  using  predetermined  tools.  This  research  uses
              quantitative methods, observation techniques, documentation techniques and also studies. literature. This quantitative
              method is obtained from collecting field data by means of observation and documentation. Observations were made
              by observing abiotic data and turtle activity by measuring abiotic data and documenting turtle activity. In this research,
              the data observed were air humidity, air temperature, light intensity, soil temperature, soil humidity, soil pH, water pH,
              mud pH, turtle temperature, surrounding conditions, turtle activity, turtle coordinates and area where turtles are found.
              The results of these observations in the form of observations and documentation are presented in the form of a report
              showing how the abiotic data obtained on the turtles appeared during the observations. Thus it can be concluded that
              abiotic factors support the growth of Coura Amboinensis so that it is good enough to be used as a conservation area for
              turtles  (C.  amboinensis).  Apart  from  that,  there  are  advantages  and  disadvantages  of  this  research,  namely,  the
              advantage of this research is that the results obtained during observations are accurate, this is proven by documentation
              of measurements using appropriate tools. The drawback of this research is that it is difficult to measure the temperature
              of turtles and document turtles that are in water areas and bury themselves in mud.

              Keyword: Abiotic, Conservation, Turtles, Daily Behavior.



              I.  PENDAHULUAN
                 Provinsi Bengkulu memiliki sebaran kura- kura air tawar dan kura- kura terestrial di setiap kabupaten.
              Salah satunya adalah kura-kura Cuora amboinensis atau kura-kura batok. Kura- kura ini menkonsumsi makana
              seperti tumbuh- tumbuhan tapi juga ikan dan udang (nurani et all., 2023). Kura-kura merupakan salah satu
              organisme paling menarik di dunia. Dapat dibilang bahwa kura – kura memiliki sifat yang membuat seseorang
              terpesona baik itu dari segi tampilannya maupun perilakunya (Stanford et al., 2020). Kura-kura seringkali
              dikenal sebagai hewan berjenis reptil dengan memiliki cangkang (karapas) di bagian dorsal dan bagian ventral
              terdapat plastron (Sari et al., 2021). Hal inilah yang membuat kura–kura menjadi semakin unik.

                 Kura-kura merupakan hewan reptil yang sangat mudah dikenali karena mempunyai bentuk tubuh khas.
              Ciri khas yang dimiliki oleh kura-kura adalah adanya cangkang yang disebut karapas pada bagian dorsal dan
              plastron pada bagian vetral. Morfologi kepala, tungkai, dan karakter keping perisai karapas serta plastron
                                                                                                            32
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41