Page 125 - Nanos Gigantos Humeris Insidentes
P. 125
Bank Dunia memikul tanggungjawab untuk mengkerangkakan
dan menguatkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk
sedemikian rupa membuat disiplin-disiplin itu terwujud”
(Cammack 2001b:195).
Argumen pokok untuk penelitian
Penulis mengajukan argumen pokok mengenai pentingnya
kepekaan dan pemahaman mengenai pertarungan dan
perundingan baru dan bagaimana ruang-ruang itu diproduksi
di berbagai lokalitas, khususnya yang terbentuk sebagai
konsekuensi dari kebijakan desentralisasi, proyek-proyek CDD
dan pembangunan kapitalisme yang berjalan secara tidak sama
antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Visibilitas dari hal ini
bergantung pada posisi dan cara pandang masing-masing.
Dalam konteks ini perlu ditegaskan terlebih dahulu bahwa
cara pandang kita benar-benar akan dipengaruhi koordinat
dan tempat dimana kita berangkat dan kemana kita akan
pergi. Pentingnya posisi dan kesadaran akan posisi (positionality)
ini akan mempengaruhi isi dan cara pengetahuan dihasilkan
dan disajikan. Hal telah disadari lama oleh sejumlah penulis
kalangan antropologi refleksif, sosiologi ilmu, dan feminis di
tengah tahun 1980-an (misalnya Clifford dan Marcus 1986;
Haraway 1988; Hartsock 1987). Argumen utama yang mereka
kemukakan adalah bahwa semua pengetahuan akademik, juga
pengetahuan lainnya, senantiasa bergantung situasi (are always
situated), dan selalu dihasilkan oleh pelaku yang berposisi tertentu
(are always produced by positioned actors), yang bekerja di dalam
berbagai hubungan sosial dan di antara berbagai posisi lain yang
dihadapinya. Semua inilah yang membuat satu pengetahuan
yang satu berbeda dengan pengetahuan lainnya, sebagai akibat
dari proses pembuatannya (dilakukan oleh siapa, bagaimana dan
89