Page 113 - Perspektif Agraria Kritis
P. 113
Perspektif Agraria Kritis
Dalam kaitan ini, dua kriteria yang diusulkan Borras &
Franco (2010) relevan untuk diadopsi di sini, yaitu “transfer
aktual” dan “dampak (re)distribusi”. Kriteria “transfer aktual”
berarti sejauh mana pembaruan relasi-relasi sosial agraria dapat
memastikan bahwa manfaat ekonomi dan politik benar-benar
mengalir kepada kelompok yang dituju. Dengan demikian,
reforma agraria tidak hanya sekedar memberikan hak secara
legal atas suatu aset agraria (misalnya sekedar pemberian
sertipikat tanah). Lebih dari itu, ia juga harus memastikan bahwa
secara aktual terjadi proses transfer neto atas manfaat-manfaat
ekonomi dan politik yang dilahirkan dari aset agraria tersebut.
Selanjutnya, kriteria “dampak (re)distribusi” menuntut
agar arah transfer neto itu dipastikan menghasilkan aliran
manfaat yang bersifat lintas kelas/lapisan sosial. Misalnya dari
negara, korporasi, desa, komunitas, atau kelas/lapisan sosial
atas kepada penduduk miskin di desa, buruh tani, pemuda(i)
pengangguran, petani perempuan, dan seterusnya. Arah transer
semacam inilah yang memastikan suatu program reforma
agraria dapat dianggap sejati (genuine), yakni ketika ia benar-
benar dapat mewujudkan dampak (re)distribusi yang bersifat
lintas kelas di antara anggota masyarakat.
Sebaliknya, dampak berlawanan akan terjadi jika aliran
manfaat itu berlangsung di antara kelas/lapisan sosial yang
sama, alias transfer di antara elite sendiri (dampaknya adalah
pengukuhan status quo). Atau, lebih parah, hal itu berlangsung
dengan arah transfer manfaat yang terbalik, yakni mengalir
dari yang kecil/lemah kepada yang besar/berkuasa (dampaknya
adalah rekonsentrasi). Dalam kedua kasus ini, kendati terjadi
pemberian hak legal dan transfer aktual, namun ia bukanlah
reforma agraria sejati. Alih-alih, ia justru menggambarkan
reforma agraria yang diserobot oleh kelompok elite.
Kemungkinan empat skenario dampak reforma agraria
ini dapat digambarkan dalam Tabel 2.1. sebagai berikut:
48