Page 138 - Perspektif Agraria Kritis
P. 138

Pembaruan Desa dari Perspektif Agraria




              kemampuan  semacam  itu  lebih  banyak  ditentukan  oleh
              himpunan  berbagai  kekuatan  (bundle  of powers)  ketimbang
              oleh himpunan hak-hak legal (bundle of rights) semata.

                     Berdasarkan  hal  ini,  perspektif  eksklusi  menekankan
              bahwa mereka yang memiliki hak legal bisa saja tereksklusi
              dari akses atas sesuatu. Hal ini karena di luar hak legal tersebut
              terdapat  berbagai  kekuatan  dan  mekanisme  yang  dapat
              mencegah  mereka  dari  mengakses  suatu  sumber  daya
              dan/atau  memperoleh  manfaat  darinya.  Hall  et  al  (2011)
              mengidentifikasi  empat  jenis  kekuatan  yang  menentukan
              terjadinya  eksklusi  (powers  of  exclusion),  yaitu:  regulasi,
                                                  1
              paksaan (force), pasar, dan legitimasi.
                     Seperti  telah  dijelaskan  dalam  bab  pertama,  kedua
              proses ini—yakni, akses dan eksklusi—bukanlah dua hal yang
              terpisah  sama  sekali  ataupun  berlangsung  secara  berurutan
              (sekuensial). Sebaliknya, akses dan eksklusi merupakan dua
              buah proses yang terjadi pada saat bersamaan, ibarat dua sisi
              dari  sebuah  koin  mata  uang.  Keduanya  secara  serentak
              mengiringi dinamika pelaksanaan UU Desa, dan menimbulkan
              konsekuensi  yang  berbeda-beda  pada  berbagai  kelompok
              sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat.


              KONTEKS KRISIS PEDESAAN

                     Perspektif  akses  dan  eksklusi  semacam  ini  semakin
              relevan  ketika UU  Desa diletakkan di tengah  konteks  krisis
              pedesaan yang sedang berlangsung di Indonesia dewasa ini.
              Sebenarnya, sudah  lama masyarakat desa mengalami proses
              eksklusi,  khususnya  dalam  hal  penguasaan  tanah.  Hal  ini
              terjadi  baik  melalui  mekanisme  internal  proses  diferensiasi
              agraria  di  antara  sesama  masyarakat  desa  sendiri  (baca:


              1   Untuk  uraian  lebih  rinci,  silahkan  lihat  kembali  pembahasan
              seputar perspektif akses dan eksklusi ini pada bab pertama.


                                           73
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143