Page 291 - Perspektif Agraria Kritis
P. 291
Perspektif Agraria Kritis
— nasional di Indonesia 96, — fair trade 16, 50
126n7, 134, 143, 157 — halal 16
— parlementer 137 — organik 16, 50
— sosial di Aceh 96, 97, 105, — rain forest 16
106, 107 — sebagai bentuk relasi sosial
agraria 16
Ruang — tanah Lihat: tanah,
rekonstruksi — 27
reorganisasi — 27 sertipikasi
tata/penataan — 150 Situbondo (Jawa Timur)
— dinamis 27 126n7
— geografis pedesaan 27 Smallholding Lihat:
— kehidupan xlvi, 187
pertanian keluarga
Ruang angkasa
Sorghum 77
hak guna — 171, 175
— menurut UUPA 1960 xlvi, Sosialisme 135, 136
9, 11, 163, 164, 187
— sebagai bagian dari Studi agraria Lihat: kajian
agraria
sumber-sumber agraria 9,
10, 13 Sukabumi (Jawa Barat) 99
Sarbumusi 147 Sulawesi Tengah 87
Sawah (persawahan) Sumber daya alam xlvi,
desa tipe — 76 lviii, 10, 58, 66, 67, 130, 150,
distribusi lahan — 86, 87 156
diferensiasi agraria di — 78- Sumber-sumber agraria
79 cakupan/lingkup — 8-10, 13
gadaian — 141 dimensi ekonomi politik dari
konversi — 78, 79 — xxviii, 10
petak — 17 dimensi
relasi sosial agraria di — 129, keagamaan/spiritualitas
153, 154 dari — xxviii, 10
sewa menyewa — 129 dimensi keamanan dari — 10
— dan tumpang tindih dimensi politik dari — 10
kawasan hutan xxxiv
— dan tumpang tindih dimensi sosial-budaya dari —
10
kawasan kebun 147 hubungan antar-pihak terkait
— komunal 86
— Lihat: relasi sosial
Sertifikasi agraria
pasar — 16 hubungan bangsa Indonesia
rezim — 16 dengan — 10-11
226

