Page 287 - Perspektif Agraria Kritis
P. 287
Perspektif Agraria Kritis
— di tengah perseteruan sarana — xlii
politik nasional 137-150 skala — 17
— gurem (berlahan sempit) standar — 16
xlii, 56, 74, 78-79, 115 tahap — 77
— kaya 74 tata — 50, 61
— menengah 74 unit — 16, 24, 25, 151
— miskin xxxv, xliv, 56, 97, wilayah — 79
115, 117, 141 — dalam sistem kapitalis 27
— pemilik tanah 15 — dalam sistem komunitas
— penggarap xxxvii, 15, 46 lokal 22, 86
— perempuan 48 — dalam sistem modern 22
— sebagai pengusaha/pekerja — komoditas global 27, 86
pertanian xxviii — komoditas perkebunan 86
— sebagai underbouw Partai — pangan 16, 76, 86
Nasional Indonesia 145- — yang bertanggung jawab
146, 148 xlii
— sebagai unit konsumsi 16 Produktivitas
— sebagai unit produksi 16 pembaruan tata pengurusan
— skala kecil Lihat: pertanian
agraria untuk menjamin —
keluarga
31, 66, 162, 178, 179
— tak bertanah (tunakisma) peningkatan — xliii, 178, 179
xxxv, 115, 119
prinsip — 168, 178-179
Peternak(an) 9, 17, 154, 177, reforma agraria untuk
178 menjamin — 55
— dan daya dukung alam 60
Produksi — sebagai kriteria optimalisasi
alat — 129 usahatani keluarga 59
cadangan — 79
efisiensi — 77 Property
hasil — 15 pengertian — 15
keberlanjutan/kelangsungan — sebagai kepemilikan
— 58 individual 15, 30, 57, 58, 86
kekuatan — 55 Rakyat
kelembagaan — 59 afirmasi untuk — 180-181
pengembangan/peningkatan ekonomi — 51, 155
— 51, 53, 177, 178 Kredit Usaha — 53
perlindungan sistem — 39, kekuatan produksi — 55, 56,
55, 58-59, 61
89
relasi/hubungan — Lihat: kemerdekaan — 166
relasi sosial agraria
proses — Lihat: persoalan kepentingan — 147, 171, 179
agraria, empat kategori
222

