Page 284 - Perspektif Agraria Kritis
P. 284
Indeks
integrasi petani dalam sistem ketimpangan tenurial sebagai
— 16 — 21, 22, 130, 151, 156, 157,
Kesepakatan Meja Bundar 162
tentang — 117n6 pandangan Islam atas —
komoditas — 86 Lihat: Nahdlatul Ulama,
konflik — 146-147 ijtihad agraria
konversi sawah menjadi — 79 penyelesaian atas — Lihat:
koperasi petani sebagai pembaruan tata
penerima HGU — 86 pengurusan agraria
lahan — xxxvii, 86 relasi agraria dan — 21
nasionalisasi — 146 tinjauan diakronis atas — 27
penyelesaian konflik melalui tinjauan sinkronis atas — 27
alokasi — Lihat:
Perspektif agraria kritis
Perdamaian Aceh
sektor — 76 analisis sistem agro-ekologi
dalam — 17, 25-26
serapan tenaga kerja dalam — analisis sistem budidaya
76-78
dalam — 17, 25-26
usaha — 78 analisis sistem tata
— kopi 149n24
pengurusan dalam — 25-
— kolonial 116n6 26
— monokultur 54 analisis sistem tenurial dan
— sawit 77-78
pola nafkah dalam — 25-
Persoalan agraria 26
empat kategori — 20-23, 162 aspek “aksiologis” — 7
kaitan timbal balik empat aspek “epistemologis” — 6
kategori — 23, 24, 32 aspek “metodologis” — 6-
kajian multi-disiplin untuk aspek “ontologis” — 6
menganalisis — 25-26 asumsi dasar — 7, 17-18
ketidakadilan relasi produksi cakupan — 3, 6, 8
dan distribusi surplus ciri komparatif — 5, 6, 25
sebagai — 21, 22, 23, 32 ciri lintas-disiplin — 5, 6, 7, 8,
ketidakpastian, ketimpangan 25
dan ketidaksesuaian definisi — xli-xlii, lix-lx, 6
alokasi ruang dan empat level analisis dalam —
pendayagunaan sumber- 24-27
sumber agraria sebagai — fokus kajian empat level
21, 22, 23, 32 analisis dalam — 25-26
kontekstualisasi — 8, 23-28 ikhtiar mengonstruksikan —
ketidakpastian tenurial lvii, lx, 3
sebagai — 21, 22, 23, 32 kerangka analitik — 6-
keunggulan — xxviii
219

