Page 44 - Perspektif Agraria Kritis
P. 44

Teori, Kebijakan, dan Kajian



              terhadap informasi dan pasar, serta   teknologi yang
              lebih baik lagi (RJP-IPB: 9).

                     Mengingat kompleksitas masalah yang akan dihadapi,
              IPB  mengarusutamakan   pendekatan  trans-diciplinary  dalam
              menjalankan program-programnya. Hal ini kian menegaskan
              bahwa  IPB  sebagai  institusi  pendidikan  memiliki  peranan
              besar dalam mendukung percepatan pembangunan, khususnya
              berkaitan  dengan  masalah  pertanian  secara  luas,  yang  di
              dalamnya   tercakup  aspek  implementasi   reforma  agraria.
              Peranan  itu  pun  termanifestasi  dalam  mandat  IPB  kepada
              Pusat  Studi  Agraria,  sebagai  lembaga  di  bawah  naungan
              Lembaga   Penelitian  dan  Pengabdian   kepada  Masyarakat
              (LPPM)-IPB  yang  mengkaji  secara  kritis  isu-isu  keagrariaan,
              khususnya  dalam  mengembangkan    pengetahuan,  kebijakan,
              dan   praksis  agraria  dalam  rangka  pembangunan    yang
              berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia.
                     Oleh  karenanya,  IPB  sebagai  Perguruan  Tinggi  yang
              memiliki ruang lingkup sekaligus tanggung jawab moral pada
              pembangunan pertanian dalam arti luas,  melalui Pusat Studi
              Agraria  bermaksud  memberikan  sumbangsih   kepada  Negara
              Kesatuan  Republik  Indonesia  (NKRI)  untuk   mewujudkan
              keadilan  agraria  atas  nama  keadilan  sosial  bagi  seluruh  rakyat
              Indonesia.  Pembangunan   pertanian  bukan  hanya  persoalan
              bercocok  tanam   dan  meningkatkan   produktivitas  melalui
              intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian semata (relasi teknis
              agaria), melainkan juga berkaitan dengan perbaikan persoalan
              struktural, yaitu menyangkut sistem tenurial seperti apa yang


              akan menjadi  “wadah” bagi  pelaksanaan pembangunan

              pertanian tersebut (relasi sosial agraria).
                     Inilah  yang  menjadi  perhatian  khusus  IPB  melalui
              Pusat  Studi  Agraria,  yang  secara  jelas  tersurat  pada  mandat
              konstitusi  UUD 1945  Pasal  33  ayat  3,  UU No.  5/1960  tentang
              Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA), dan TAP MPR


                                          xliii
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49