Page 39 - Perspektif Agraria Kritis
P. 39
Perspektif Agraria Kritis
(LPRA). Inisiatif ini adalah proses penetapan lokasi prioritas
bersama-sama masyarakat (bottom-up) dengan menggunakan
kriteria tujuan dasar reforma agraria sebagai basis
menentukan lokasi, yakni: mengurangi ketimpangan,
menyelesaikan konflik dan menciptakan kesejahteraan yang
berkelanjutan. Sebenarnya, pada lokasi-lokasi inilah rakyat
yang benar-benar haus akan pelaksanaan reforma agraria
berada. Sayangnya, mereka ini justru tidak tersentuh oleh
program bertajuk reforma agraria yang sedang digulirkan
pemerintah.
PENUTUP
Dalam kondisi dan situasi seperti di atas, keluarga
besar Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) sungguh gembira
dan berbangga hati dapat mempublikasikan buah karya dari
salah satu Anggota Majelis Pakar KPA, M. Shohibuddin. Mas
Shohib, penulis buku ini, adalah sosok cendekiawan muda
dalam barisan pemikir reforma agraria. Telah banyak publikasi
penting yang dilahirkannya, baik terkait kebijakan reforma
agraria maupun masalah agraria dan pedesaan secara umum
di Indonesia.
Buku ini hadir dalam situasi yang sangat tepat.
Memberikan tekanan pada perspektif kritis juga merupakan
kekuatan tersendiri. Justru di saat sebagian besar kalangan
mengamini bahwa yang tengah terjadi atau yang tengah
dilakukan oleh pemerintah adalah reforma agraria. Maka,
buku ini penting sebagai penunjuk jalan, untuk melihat
kembali klaim tersebut.
Terakhir, KPA mengharapkan agar gagasan-gagasan
yang ditawarkan dalam buku ini menambah literasi agraria
kita yang harus semakin diperluas lagi ke berbagai segmen
masyarakat. Sehingga, semakin banyak pihak yang dapat
melihat betapa pentingnya reforma agraria, sekaligus dapat
xxxviii