Page 20 - Seluk Beluk Masalah Agraria
P. 20
Seluk Beluk Masalah Agraria
kenyataan sejarah dari masalah agraria dan reforma agraria
dalam sejarah Indonesia tidak selalu sebagai tindakan atau
akibat dari keberadaan negara sebagai sebuah supra-struktur.
Masalah agraria yang ada di Ngandagan merupakan dampak
dari proses sosio-kultural di dalam masyarakatnya sendiri tan-
pa mengesampingkan pengaruh faktor-faktor eksternal. Begi-
tu juga dengan reforma agraria yang berlangsung di desa itu
merupakan sebuah tindakan berbasis rakyat sebagai jalan
keluar atas masalah agraria yang mereka dihadapi.
Pada tingkat historiografis, kerangka berpikir yang telah
dikembangkan oleh Gunawan Wiradi memberi peluang untuk
membangun argumen tentang keberadaan realitas lokal seba-
gai bagian dari sejarah Indonesia secara nasional. Realitas yang
terjadi di Ngandagan memang dapat dengan mudah diklasi-
fikasi sebagai peristiwa lokal, akan tetapi reforma agraria yang
dilakukan oleh Lurah Sumotirto adalah representasi dari
jawaban atas masalah agraria yang dihadapi masyarakat di
seluruh Indonesia pascaproklamasi kemerdekaan namun tidak
dapat dilakukan oleh negara. Berdasarkan cara pandang ini
pusat keruangan dari realitas kesejarahan Indonesia tidak
harus berada di Jakarta atau pusat-pusat kekuasaan admin-
istratif lainnya melainkan dapat dengan mudah dipindah-
pindahkan ke pusat-pusat lain yang selama ini dianggap sebagai
sesuatu yang marginal, termasuk menempatkannya di tingkat
pedesaan. Memanfaatkan lebih jauh kerangka berpikir yang
telah dikembangkan oleh Gunawan Wiradi, konsep sejarah
sebagai milik orang besar dan sejarah adalah sejarah politik
juga mendapat tantangan. Secara historiografis, Lurah Sumo-
tirto yang dikenang sebagai seorang figur yang jarang sekali
xix