Page 22 - Modul Dasar-dasar pewarisan sifat
P. 22

zigot. Dari tahun 1879 hingga 1885, Walther Flemming, yang dulunya adalah

               seorang dokter selama perang Perancis-Prusia, menggunakan pewarna anilin
               yang baru disintesis untuk melihat dan mendeskripsikan kromosom dan cara

               mereka  bergerak  selama  mitosis.  Pada  tahun  1888,  Heinrich  Waldeyer

               pertama kali menggunakan istilah kromosom. Juga di tahun 1880-an, Theodor

               Boveri,  serta  Karl  Rabl  dan  Édouard  van  Beneden,  berhipotesis  bahwa

               kromosom adalah struktur individu dengan kontinuitas dari satu generasi ke
               generasi berikutn a meskipun  menghilang  di antara divisi sel. Pada tahun

               1885,  August  Weismann  menyatakan  bahwa  pewarisan  sifat-sifat  hanya

               didasarkan  pada  nukleus.  Kemudian,  pada  tahun  1887,  Weismann

               meramalkan  terjadinya  tahap  reduksi  pembelahan  sel,  yang  sekarang  kita
               sebut meiosis. Pada tahun 1890, Hertwig dan Boveri telah menjelaskan proses

               meiosis secara rinci.

               1900–1944: Teori Kromosom dan Hubungan Seks

                       Dari tahun 1900 hingga 1944, genetika modern berkembang dengan
               berkembangnya  teori  kromosom,  yang  menyatakan  bahwa  kromosom

               adalah susunan linier dari gen yang berisi informasi genetik yang dibutuhkan

               oleh  organisme  hidup.  Selain  itu,  ahli  genetika  membuat  penemuan  yang

               memberikan dasar bagi genetika evolusioner dan molekuler modern.
                       Pada  tahun  1902,  Walter  Sutton,  seorang  mahasiswa  pascasarjana

               berusia  25  tahun  di  Universitas  Columbia,  berhipotesis  bahwa  perilaku

               kromosom  selama  meiosis  menjelaskan  bahwa  aturan  gen  Mendel  terletak

               pada kromosom. Pada awal 1900-an, ahli genetika terkemuka Thomas Hunt
               Morgan (gbr. 1.4) memperkenalkan Drosophila melanogaster sebagai model

               sistem  genetika,  yang  memainkan  peran  penting  dari  banyak  penemuan

               genetika pada abad berikutnya. Nettie Maria Stevens, seorang siswa lulusan

               Bryn Mawr yang belajar dengan Morgan, menyelidiki penentuan jenis kelamin

               pada ulat bambu, menerbitkan temuan mereka tentang kromosom X dan Y
               pada tahun 1905. Pada tahun 1911, Morgan mendemonstrasikan bahwa gen

               menghasilkan  mata  putih,  tubuh  kuning,  dan  miniatur  sayap  di  Drosophila

               terletak di kromosom X.




                                                                                                        19
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27