Page 44 - PATU2025_EBOOK_PUYUHPETELUR_4_
P. 44
Puyuh Petelur
Coturnix Coturnix Japonica
VI
PREDATOR, ISTILAH, DAN PROFIL TERNAK PUYUH PETELUR
6.1 Predator Puyuh Petelur
Dalam budidaya puyuh petelur (Coturnix coturnix japonica), serangan predator
merupakan salah satu tantangan serius yang dapat mengancam kelangsungan produksi.
Predator seperti tikus dan kucing liar sering kali menjadi penyebab utama kematian
puyuh, terutama pada fase starter hingga grower. Hal ini menunjukkan pentingnya
manajemen pemeliharaan yang baik untuk menekan angka kematian akibat serangan
predator (Rohman., et al. 2018).
Predator merupakan ancaman dalam budidaya puyuh petelur karena dapat
menyebabkan kerugian ekonomi akibat penurunan produksi telur, kematian ternak, serta
stres pada puyuh. Beberapa predator utama puyuh meliputi hewan mamalia seperti tikus,
musang, dan kucing liar. Tikus tidak hanya memangsa telur dan anakan puyuh (DOQ/Day
Old Quail) tetapi juga merusak kandang dan mencuri pakan (Nugroho et al., 2020).
Sementara itu, ular (Python spp. dan Elaphe spp.) sering masuk ke kandang dan
memangsa puyuh dewasa. Predator lain yang perlu diwaspadai adalah burung pemangsa
seperti elang (Accipitridae) dan burung hantu, terutama pada sistem pemeliharaan semi-
intensif atau kandang terbuka (Sari et al., 2021).
Selain hewan besar, serangga seperti semut (Solenopsis spp.) dan kecoa
(Periplaneta americana) juga dapat menjadi masalah karena mengganggu penetasan telur,
merusak pakan, dan bahkan menyerang anakan puyuh yang masih lemah. Untuk
meminimalkan serangan predator, peternak disarankan untuk memasang jaring pengaman
di sekitar kandang, menerapkan sistem kandang baterai tertutup, menjaga kebersihan
lingkungan, serta memberikan penerangan yang cukup pada malam hari untuk mengusir
predator nokturnal (Nugroho et al., 2020).
Selain itu, penelitian oleh Rakasari et al. (2020) mencatat bahwa selama
penelitian, kematian puyuh akibat hewan predator sebanyak 12 ekor, dengan tikus sebagai
penyebab utama. Kurangnya penerapan manajemen kandang yang baik menjadi faktor
penyebab tingginya angka kematian tersebut.
Untuk mengatasi masalah ini, desain kandang perlu diperhatikan dengan serius.
Kandang puyuh petelur sebaiknya dimodifikasi sedemikian rupa untuk mencegah
masuknya predator. Misalnya, dengan menggunakan bahan-bahan yang kuat dan tahan
39

