Page 21 - BUKU AJAR PERKAWINAN DALAM ISLAM DAN HIKMAHNYA_Neat
P. 21
Adapun ketentuan tentang syarat nikah, bahwa syarat nikah dikelompokkan menjadi empat,
yaitu syurut in’iqad, syurut sihhah, syurut nafas, dan syurut luzum. 100 Pertama, syurut in’iqad,
yaitu syarat yang berkaitan dengan pihak-pihak yang melakukan akad nikah dan ijab serta
qabul. 101 Syarat ini meliputi syarat yang berkenaan dengan orang-orang yang akan melakukan
akad dan orang-orang yang melaksanakan akad. 102 Kedua, Syurut sihhah, yaitu sesuatu yang
keberadaannya menentukan dalam perkawinan. Syarat ini harus terpenuhi untuk menimbulkan
akibat hukum. 103 Misalnya wanita yang akan dinikahi bukanlah mahram bagi laki-laki yang
akan menikahinya 104 dan harus dihadiri oleh dua orang saksi. Karena akad pernikahan akan
terkait dengan hal lain seperti masalah nasab dan waris, maka pemberitahuan kepada
masyarakat dibutuhkan maka keberadaan saksi diperlukan untuk diwujudkan. 105 Ketiga, syurut
nafaz ialah syarat yang menentukan kelangsungan suatu perkawinan. Akibat hukum setelah
berlangsung dan sahnya perkawinan tergantung kepada adanya syarat-syarat tersebut, seperti
adanya sifat merdeka, balig dan berakal yang melekat kepada pihak-pihak yang melakukan
akad pernikahan. 106 Keempat, syurut luzum, yaitu syarat yang menentukan kepastian suatu
perkawinan dalam arti tergantung kepadanya kelanjutan berlangsungnya suatu perkawinan
sehingga dengan terpenuhinya syarat tersebut, pernikahan tidak bisa dibatalkan. 107
WALIMATUL URSY
Pengertian dan Tujuan Walimatul Ursy
Walimatul Ursy adalah upacara perjamuan makan yang diadakan baik waktu akad, sesudah akad,
atau dukhul (sebelum dan sesudah jima'). Inti dari upacara tersebut adalah untuk memberitahu dan
merayakan pernikahan yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan kedua
mempelai atau kedua keluarga.
Walimatul ursy berasal dari dua kata yaitu 'walimah' yang berarti 'berkumpul' dan 'urs' yang terdiri
dari tiga huruf Arab yaitu 'ain, ra, sin artinya perkawinan atau pernikahan. 108 Sedangkan definisi
yang terkenal dari kalangan ulama dan dipahami oleh masyarakat umum, intinya adalah walimatul
ursy diartikan sebagai perhelatan dalam rangka mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT
atas terlaksananya akad pernikahan.
Waktu Pelaksanaan Walimatul Ursy
1. Setelah berkumpul dengan istri, sebagaimana Hadits :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah kumpul dengan istri barunya, lalu beliau
menyuruhkan untuk mengundang para sahabat untuk makan. (HR. Bukhari 5170)
2. Setelah dilakukan akad nikah, hal ini berdasarkan hadits sebagai berikut : dari Anas bin Malik
r.a. bercerita :
100 Hasan Hasanain, Op. Cit., Halaman 111
101 Wahhab al-Zuhaily, al-Fiqh al-Islam wa ‘Adilatuhu, Juz IX, Halaman 6534.
102 Muhammad Muhyiddin Abdu al-Hamid, al-Ahwal al-Syakhsiyah fi syari’ah al-Islamiyah, halaman 18.
103 Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Hlm. 60.
104 Muhammad Muhyiddin Abdu al-Hamid, Op. Cit., Hlm 21.
105 Muhammad Muhyiddin Abdu al-Hamid ,Ibid., halaman 22.
106 Muhammad Muhyiddin Abdu al-Hamid., Ibid, halaman 26.
107 Amir Syarifudin, Op. Cit, halaman 60.
108 Abdul Syukur al-Azizi, 'Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita'
21