Page 16 - BUKU AJAR PERKAWINAN DALAM ISLAM DAN HIKMAHNYA_Neat
P. 16

Juga Hadits Riwayat Al-Syafi’i, Muslim, Ahmad, dll, dan HR. Al-Baihaqi, Abu Dawud dan
                                   73
                    Ibnu Majah, dll.

               F.  Syarat dan Rukun Nikah

                    Syarat nikah adalah ketentuan-ketentuan yang harus ada atau dipenuhi untuk mejadikan sahnya
                    hukum nikah sebelum saat pernikahan itu dilakukan. Sedangkan rukun nikah adalah unsur  –
                    unsur pokok yang harus ada atau  harus  dilakukan dan dipenuhi ketika atau saat  menjadikan
                    hukum nikah itu menjadi sah ataupun bathal menurut syara’.

                    Rukun nikah ada 5, yaitu calon suami, calon istri, wali nikah, dua orang saksi, dan sighat akad
                                74
                    (ijab-qabul).  Selanjutnya yang menjadi syarat-syarat nikah adalah sebagai berikut :
                    1.  Sighat akad, syaratnya sebagai berikut :
                       1)  Ijab-qabul menggunakan kata yang bermakna menikah atau menikahkan, baik bahasa
                           Indonesia, bahasa arab atau bahasa daerah si pengantin.
                       2)  Lafadz ijab-qabul diucapkan pelaku akad nikah (pengantin laki-laki dan wali pengantin
                           perempuan).
                       3)  Antara ijab dan qabul harus bersambung, tidak boleh diselingi perkataan atau perbuatan
                           lain.
                       4)  Pelaksanaan ijab dan qabul harus berada pada satu tempat tidak dikaitkan dengan suatu
                           persyaratan apapun.
                       5)  Pelaksanaan ijab dan qabul tidak dibatasi dengan waktu tertentu.
                    2.  Calon suami, syaratnya adalah :
                       1)  Beragama Islam.
                       2)  Benar-benar laki-laki.
                       3)  Tidak karena paksaan.
                       4)  Tidak sedang beristri empat.
                       5)  Mengetahui bahwa calon istri bukan wanita yang haram dinikahinya.
                       6)  Calon istri bukan wanita yang haram dimadu dengan istrinya (bagi yang akan beristri
                           lebih dari satu).
                       7)  Tidak sedang berihram haji atau umrah.
                    3. Calon istri, syaratnya yaitu :
                       1)  Beragama Islam
                       2)  Benar-benar perempuan
                       3)  Mendapat izin menikah dari walinya
                       4)  Bukan sebagai istri orang lain
                       5)  Tidak sedang masa iddah
                       6)  Bukan sebagai wanita yang pernah di li’an calon suaminya
                       7)  Atas kemauan sendiri
                       8)  Tidak sedang ihram haji atau umrah.
                    4. Wali, syaratnya yaitu :
                       1)  Laki-laki
                       2)  Beragama Islam
                       3)  Baligh (dewasa)
                       4)  Berakal
                       5)  Merdeka (bukan berstatus sebagai hamba sahaya)
                       6)  Adil
                       7)  Tidak sedang ihram haji atau umrah.



               73  Direktorat KSKK Madrasah, Op. Cit., halaman 110.
               74  Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, Fiqih 4 Mazhab, Jilid 5, halaman 28.
                                                                                                             16
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21