Page 11 - BUKU AJAR PERKAWINAN DALAM ISLAM DAN HIKMAHNYA_Neat
P. 11
yang wajib sebab nikah. Kalimat ”Sesuatu yang wajib” maksudnya adalah mencakup harta dan
manfaat, karena sesuatu yang ada nilainya atau harganya sah dijadikan mahar. Kalimat ” sebab
49
nikah”, maksudnya adalah sesuatu yang wajib sebab nikah.
Hukum Mahar
Meskipun mahar tidak masuk dalam syarat dan rukun nikah, namun hukumnya wajib bagi laki-
laki. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam QS. An-Nisa’ (4) : 4.
Artinya : ”Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan[267]. kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu
sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu
(sebaga i makanan) yang sedap lagi baik akibatnya .” 50
Selanajutnya disebutkan dalam QS. An-Nisa’ (4) : 24.
Artinya : ” ... Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka,
51
berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; ...”
Juga dalam QS. Al-Baqarah (2) : 237,
Artinya : “ jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan
mereka, Padahal Sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, Maka bayarlah
seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu
mema'afkan atau dima'afkan oleh orang yang memegang ikatan nikah[151], dan
pema'afan kamu itu lebih dekat kepada takwa. dan janganlah kamu melupakan
keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha melihat segala apa yang
52
kamu kerjakan.
Masalah maskawin atau mahar ini juga berdasarkan beberapa hadits, misalnya dalam Hadist
Riwayat Muslim, ” iltamis walau khaa taman min hadii din, ”carilah walaupun cincin dari
besi”, juga hadits-hadist lain, antara lain HR. Bukhari, HR. Ahmad dan Abu Dawud, dan
53
lainnya.
Macam-Macam Mahar
Mahar terbagi menjadi 2 macam, yaitu mahar yang disebutkan dan mahar mitsil. Pertama,
Mahar Musamma (mahar yang disebutkan), yaitu mahar yang disepakati oleh kedua belah
pihak, baik pada saat akad nikah maupun setelahnya seperti membatasi mahar bersama akad
atau penyelenggaraan akad tanpa menyebutkan mahar, kemudian setelah itu kedua belah pihak
mengadakan kesepakatan dengan syarat penyebutannya benar. Pada mahar yang disepakati ini
ada dua macamnya, macam pertama yaitu yang disepakati oleh kedua belah pihak sebelum
akad kemudian diumumkan pada saat akad berbeda dengan mahar yang disepakati, baik segi
ukuran atau jenisnya. Inilah yang disebut mahar tersembunyi. Macam kedua yaitu mahar
49 Abdul Azis Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyid Hawwas, Op. Cit., Halaman 175.
50 Departemen Agama RI, Al ‘Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnya, QS. An-Nisa (4) : 4.
51 Departemen Agama RI, Al ‘Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnya, QS. An-Nisa’(4) : 24.
52 Departemen Agama RI, Al ‘Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnya, QS. Al-Baqarah (2) : 237.
53 Shaheh Bukhari.
11