Page 10 - BUKU AJAR PERKAWINAN DALAM ISLAM DAN HIKMAHNYA_Neat
P. 10

dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil[265], Maka (kawinilah)
                              seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada
                                               39
                              tidak berbuat aniaya”.

                    5.  Wanita  yang  bukan  beragama  samawi.  Hal  ini  dilarang  menikahi  wanita  atheis  (tak
                       beragama  /  tak  bertuhan).  Agama  selain  agama  samawi  antara  lain  agama  Majusi
                       (menyembah  api),  Watsaniyah  (menyembah  berhala),  Shabiah  (menyembah  bintang-
                                                                               40
                       bintang atau benda langit), dan Hindu (menyembah sapi).
                    6.  Haram  menikah  karena  adanya  perbedaan  agama,  yakni  haram  menikahi  perempuan
                       musyrik  (bagi  laki-laki  muslim),  dan  wanita  muslimah  haram  menikahi  laki-laki  non
                                                                                                    41
                       muslim,  yaitu  orang-orang  musyrik  atau  penganut  agama  selain  Islam.   Hal  ini
                       sebagaimana QS Al-Baqarah (2) : 221.

                              Artinya : “… dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
                              beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik,
                              walaupun  Dia  menarik  hatimu.  dan  janganlah  kamu  menikahkan  orang-orang
                              musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya
                              budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu.
                              mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
                              izin-Nya.  dan  Allah  menerangkan  ayat-ayat-Nya  (perintah-perintah-Nya)  kepada
                                                                           42
                              manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”

                                                           43
                    7.  Wanita murtad, hingga masuk Islam.

                C.  Mahar

                    Pengertian Mahar

                    Mahar  dalam  bahasa  Arab  adalah  shadaq.  Kata  ini  berasal  dari  isim  mashdar;  ashdaqa,
                    mashdarnya ishdaq yang diambil dari kata shidqin (benar). Pemberian nama shadaq ini karena
                                                              44
                    mempunyai arti ”benar-benar cinta nikah”.  Sebagaimana QS. An-Nisa’ (4) : 4, yang artinya
                                                                                        45
                    ”Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi)...”.  Istilah maskawin juga
                    disebutkan  dalam  Syarah  al-Muhadzab-nya  Asy-Syirazi  karya  An-Nawawi  memiliki  tujuh
                    istilah atau nama, yaitu shadaaq, nihlah, ujrah, fariidhah, mahar, aliiqah,  dan al-uqh. Allah
                    SWT  menyebut  maskawin  dengan  istilah  shadaaq,  nihlah  dan  fariidhah.  Nabi  Muhammad
                    SAW.  menyebutnya  dengan  istilah  mahar  dan  aliqah,  dan  Umar  bin  Khathab  RA.
                                                   46
                    menyebutnya dengan istilah uqh.

                    Maskawin sebagaimana dalam Fathul Qarib karya Syaikh al Imam Abi  Abdillah Muhammad
                    bin Qasim al-Ghozi, w. 918 H,  disebutkan, bahwa secara  syara’, kata  shadaaq  adalah nama
                    harta yang wajib diberikan oleh seorang laki-laki sebab nikah,  wathi’ subhat atau meninggal
                          47
                    dunia.   Mahar  atau  maskawin  adalah  harta  yang  berhak  diterima  seorang  istri  sebagai  alat
                                             48
                    tukar karena perkawinan.  Menggunakan kalimat lain, mahar menurut syara’ adalah sesuatu

               39  QS. An-Nisa’ (4) : 3.
               40  Abdul Azis Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyid Hawwas, Op. Cit., Halaman 169.
               41  Direktorat KSKK Madrasah, Op. Cit., halaman 99.
               42  Departemen Agama RI, Al ‘Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnya,QS. Al-Baqarah (2) : 221.
               43  Abdul Azis Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyid Haww, Op. Cit., Halaman 164-170.
               44  Abdul Azis Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyid Hawwas, Ibid., Halaman 174-175. Lihat juga fathul Qarib, pada Bab Mas kawin, halaman
               214.
               45  Departemen Agama RI, Al ‘Aliyy, Al-Qur’an dan Terjemahnya, QS. An-Nisa’ (4) : 4.
               46  An-Nawawi, Al majmu’ Syarah al Muhadzdzab, Juz 22 halaman 660.
               47  Fathul Qarib, Halaman 214.
               48  An-Nawawi, Op. Cit., halaman 660.
                                                                                                             10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15