Page 4 - BUKU AJAR PERKAWINAN DALAM ISLAM DAN HIKMAHNYA_Neat
P. 4
satu ayat al-Qur’an surat An Nisa ayat 3, bahwa pernikahan adalah suatu hal yang
diperintahkan dalam Islam, sebagaimana juga disebutkan dalam Hadits. Menurut Imam An
Nawawi dalam Majmu’ Syarah al Muhadzab, karya Imam Abu Ishaq Ibrahim al Syairazi al
11
Fairu Zabadi (393 -476 H), menyebutkan nikah hukumnya boleh (jaiz). Menurut Abdul Azis
Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Guru Besar Universitas Al Azhar
Mesir, bahwa perintah nikah sebagaimana QS. An-Nisa (4) ayat 3 dan dalam hadits ”fal
yatazawwaj” tidak menunjukkan wajib, namun menunjukkan mandub, mustahab, dan irsyad
12
(petunjuk).
Jumhur ulama menetapkan ada 5 hukum nikah berdasarkan keadaan pelakunya, pertama,
mubah. Hukum ini berlaku bagi orang yang tidak terdesak oleh alasan wajib atau haramkannya
untuk menikah, kedua sunnah, berlaku bagi seseorang yang memiliki bekal untuk hidup
berkeluarga, mampu secara jasmani dan rohani untuk berumah tangga dan dirinya tidak
khawatir terjerumus pada perbuatan zina atau jenis perbuatan dalam bentuk lain yang tidak
sampai pada perzinaan. Ketiga, wajib, hukum ini berlaku bagi seseorang yang telah mencapai
kedewasaan secara jasmani dan rohani, memiliki bekal untuk menafkahi istri, dan khawatir
dirinya akan terjerumus dalam pebuatan zina jika tidak menikah. Keempat, makruh, yaitu
untuk orang yang belum punya bekal nafkah keluarga, meskipun dirinya telah siap secara fisik
untuk berumah tangga, dan tidak khawatir terjerumus pada perbuatan zina hingga datang waktu
yang paling tepat untuknya. Kelima, haram hukumnya bagi seseorang yang menikah dengan
13
tujuan untuk menyakiti istri, mempermainkan ataupun hanya untuk memeras hartanya.
Tujuan dan Hikmah Pernikahan
Tujuan Pernikahan
Bentuk pelaksanaan syari’at pernikahan masuk pada satu dari lima bagian tujuan syariat (maqasid
al-syari’ah), yaitu menjaga keturunan (hifz al-nasl). Pernikahan merupakan satu bentuk
pelaksanaan kewajiban menjaga dan memelihara keturunan, karena dengan memelihara keturunan,
agama akan berfungsi dan dunia akan terjaga. 14 Selain itu maksud dan tujuan pernikahan dalam
Islam adalah untuk menghalalkan hubungan seorang laki-laki dengan seorang perempuan.
Pernikahan juga bertujuan untuk memperoleh keturunan yang sah dan baik, mendapatkan
15
ketentraman dan kebahagiaan dalam hidup manusia. Tujuan pernikahan sebenarnya telah secara
16
tegas dinyatakan Allah SWT dalam QS. Ar-Rum (30) : 2.
Terbentuknya keluarga juga maksud dan tujuan dari pernikahan, dengan terbentuknya keluarga
maka muncul hukum baru yang ditimbulkan yakni kewajiban untuk menciptakan keluarga yang
sakinah, mawaddah wa rahmah, keluarga yang bahagia di dunia dan di akherat dan keluarga yang
terhindar dari api neraka, hal ini sebagaimana QS. At-Tahrim (66) : 6, Artinya : “Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
17
diperintahkan.”
11 Syarah al Muhadzab, Jilid 20, Halaman
12 Abdul Azis Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyid Hawwas, Al Asratu Wa ahkamuha fi Tasyri’I al islamiy, Terjemah oleh : Abdul majid
Khon, Fiqih Munakahat, Khitbah, Nikah, dan Talak, (Penerbit Amzah, Jakarta, 2019) Halaman 49. Lihat juga dalam Muhammad Abdullah Al-Ukazi,
Ahkam Az Zawaj fi Asy-Syari’ah al islamiyah, halaman 12.
13 Direktorat KSKK Madrasah, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republic Indonesia, Buku Siswa, Fiqih Kelas XI Madrasah
Aliyah, ( Jakarta, Cetakan ke- 1, 2019). Halaman 92-93.
14 Kementerinan Agama RI, Buku Siswa Fiqih, Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013, Madrasah Aliyah Kelas X, (Kementerian Agama, Jakarta, Cetakan
ke- 1, 2014). Halaman 9.
15 Hasan Basri, Keluarga Sakinah, (Pustaka pelajar, Yogyakarta, 1995). Halaman 24.
16 QS. Ar-Ruum (30) : 21.
17 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, QS. At-Tahrim (66) : 6.
4