Page 129 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 129

liver  dan  sel  beta  pankreas,  terdapat  peran  organ-organ  lain  yang berkontribusi  terhadap

               terjadinya gangguan toleransi glukosa pada DM tipe 2. Organ-organ tersebut dan perannya
               adalah  jaringan  lemak  dengan  perannya  meningkatkan  lipolisis,  gastrointestinal  dengan
               defisiensi incretin, sel alpha pankreas dengan terjadinya hiperglukagonemia, ginjal dengan
               meningkatnya  absorpsi  glukosa,  dan  peran  otak  dengan  terjadinya  resistensi  insulin.

               Keseluruhan  gangguan  terkait  kelainan  peran  organ  tersebut  mengakibatkan  kelainan
               metabolik yang terjadi pada pasien DM tipe 2. Berdasarkan kelainan dasar tersebut, maka
               pengelolaan penyakit DM harus dikombinasikan untuk memperbaiki gangguan patogenesis
               tersebut. (PERKENI,2015).

               B.  PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT DIABETES MELITUS


                     Setelah  saudara  memahami  pengertian,  etiologi  dan  patofisiologi  penyakit  DM,
               selanjutnya kita akan mempelajari penatalaksanaan terapi DM.  Penatalaksanaan terpadu DM

               seperti yang dijelaskan Waspadji (2011), terdapat empat pilar utama pengelolaan DM dengan
               tahapan utama adalah non farmakologis yaitu perencanaan makan dan latihan jasmani. Jika
               tahapan  tersebut  belum  tercapai  sasaran  pengendalian  DM,  maka  dilanjutkan  dengan
               farmakologis  (pemberian  obat)  dan  penyuluhan.  Pada  sebagian  besar  kasus,  diterapkan

               penatalaksanaan  seperti  itu,  namun  pada  kegawatan  tertentu  seperti  ketoasidosis,  DM
               dengan infeksi, stress, maka penatalaksanaan farmakologis dapat langsung dilakukan berupa
               suntikan insulin, biasanya pasien dirawat di RS, dengan tetap  melakukan penatalaksanaan
               non farmakologis.

                     Kemudian PERKENI (2015), menegaskan penatalaksanaan DM meliputi penatalaksanaan
               umum  dan  khusus.  Pada  penatalaksanaan  umum  dilakukan  evaluasi  medis  lengkap  pada
               pertemuan pertama, meliputi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, evaluasi laboratorium, dan
               penapisan komplikasi. Pada penatalaksanaan khusus dimulai dengan menerapkan pola hidup

               sehat yaitu terapi gizi medis dan aktivitas fisik, bersamaan dengan intervensi farmakologis
               (obat  anti  hiperglikemia  secara  oral  dan/atau  suntikan).  Selain  itu,  penatalaksanaan  DM
               dilakukan juga edukasi kepada pasien dan keluarga sebagai bagian penting secara holistik
               dalam pengelolaan penyakit DM.

                     Merujuk uraian di atas, maka topik ini akan membahas penatalaksanaan DM mulai dari
               asuhan gizi , latihan jasmani, obat, dan edukasi. Hal pertama yang akan kita bahas adalah
               tentang asuhan gizi.

               1.    Asuhan gizi
                     Merujuk  pada  PERKENI  (2015),  penyebutan  istilah  asuhan  gizi  pada  penyakit  DM

               menggunakan istilah terapi nutrisi medis karena melibatkan secara menyeluruh anggota tim



           120                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134