Page 130 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 130
medis (dokter, ahli gizi, perawat, petugas kesehatan yang lain, pasien dan keluarganya). Mari
kita pelajari bersama terapi nutrisi medis atau asuhan gizi terstandar bagi pasien DM sesuai
dengan 4 langkah PAGT, yaitu asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi dan monitoring
evaluasi. Kita mulai dari langkah pertama yaitu asesmen gizi.
a. Asesmen Gizi
Pada langkah asesmen gizi, saudara akan mereview data, melakukan verifikasi,
mengelompokkan data dan melakukan interpretasi data meliputi 5 komponen data yaitu data
riwayat terkait gizi dan makanan, antropometri, biokimia, data fisik klinis terkait gizi dan data
riwayat klien pada pasien DM.
1) Riwayat terkait gizi dan makanan
Data riwayat terkait gizi dan makanan yang dikumpulkan dari pasien DM meliputi
asupan makanan dan zat gizi, termasuk pola makan dan snack, diet yang diberikan saat
ini atau sebelumnya, penggunaan obat, pengetahuan / kepercayaan dan sikap /
perilaku, dan aktivitas fisik. Untuk asupan makanan dan zat gizi, meliputi data asupan
energi dari makanan maupun minuman, suplemen, baik enteral maupun parenteral.
Untuk data asupan makanan ini, saudara dapat lebih spesifik menanyakan jenis
makanan, jumlah makanan, pola makan termasuk snack, dan variasi makanan yang biasa
dikonsumsi pasien DM.
Pada asesmen data riwayat gizi, lengkapi juga dengan data zat gizi makro seperti asupan
lemak dan kolesterol, asupan protein, kabohidrat, dan serat, serta asupan zat gizi mikro
dari berbagai sumber makanan,minuman dan suplemen.
Data tentang obat dikumpulkan juga obat yang dikonsumsi saat ini, baik obat yang
diresepkan maupun obat bebas, dan obat alternatif berkaitan dengan gizi. Untuk data
pengetahuan diukur tingkat pengetahuan pasien terkait makanan dan zat gizi.
Sedangkan data kepercayaan dan sikap, saudara dapat menggali nilai-nilai pribadi pasien
atau keluarga, motivasi, kecemasan, kesiapan merubah perilaku terkait gizi, kesukaan
makanan, dan sebagainya.
Untuk data perilaku, hendaknya menggali data perilaku yang sekiranya dapat
mempengaruhi pencapaian intervensi gizi, seperti kepatuhan menjalankan diet,
kunjungan ke dietisen, monitoring secara mandiri, perilaku menolak atau menghindari
makanan, perilaku menerima makanan terbatas, dan sebagainya.
Pada data aktivitas fisik, tanyakan riwayat aktivitas fisik, jenis aktivitas fisik yang
dilakukan, frekuensi melakukannya, konsistensi dan durasi melakukan aktivitas fisik,
serta berapa lama pasien menghabiskan waktu untuk menonton TV, dan sebagainya.
2) Data antropometri
Untuk data antropometri, seperti halnya kasus-kasus pada penyakit lainnya, evaluasi
berat badan menjadi bagian yang penting pada asesmen gizi pasien DM. Kumpulkan
Dietetik Penyakit tidak Menular 121